Makin Sengit! Dapil “Neraka” Jabar V Rebutan 9 Kursi DPR dengan 160 Caleg?

0
8
“Posisi caleg petahana yang saat itu telah berhasil menduduki kursi DPR bukan tidak mungkin sanggup digeser oleh caleg baru ketika mereka tak mampu memenangkan hari rakyat dengan hasil kerja mereka,”

Jakarta | Lapan6Online : Daerah Pemilihan (Dapil) DPR RI Jawa Barat (Jabar) V diprediksi bakal menjadi dapil ‘neraka’ seperti pada beberapa dapil lain, seperti Dapil Jakarta II. Dapil yang meliputi Kabupaten Bogor itu diperebutkan oleh 160 calon anggota legislatif (caleg) untuk memperebutkan 9 kursi di Senayan.

Menariknya, pertarungan sengit satu banding 17 ini banyak diisi oleh beragam kalangan, mulai dari politikus ternama, wakil menteri hingga artis papan atas Tanah Air. Daftar nama tersebut diketahui dari hasil Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 1039 Tahun 2023 yang berisikan Daftar Calon Sementara (DCS) DPR dalam Pemilu 2024, sebagaimana dikutip di Jakarta, pada Rabu (30/8/2023).

Dari kalangan politikus tersohor, ada nama anggota Komisi I DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang akan maju dengan nomor urut 1. Selain itu, ada juga Mulyadi, anggota Komisi V DPR, yang turut menjajal kembali peruntungannya bersama kawan separtainya.

Dari PDI Perjuangan, ada nama artis kondang seperti Anang Hermansyah dan mantan aktivis 1998 sekaligus anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu yang turut meramaikan Dapil Jabar V di Pemilu 2024. Anang yang dulu pernah menduduki kursi Komisi X DPR periode 2014-2019, kembali bertarung memperebutkan kursi di Senayan setelah satu periode vakum.

Sedangkan dari Partai Demokrat turut bertarung anggota Komisi I DPR RI Anton Sukartono Surrato yang telah menduduki kursi DPR selama tiga periode. Tak sendiri, Anton didampingi Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani yang memiliki latar belakang aktivis dalam upayanya meraih kursi di Senayan.

Adapun partai yang dikenal dengan banyaknya kalangan artis, yaitu PAN, mengusung Primus Yustisio yang merupakan selebriti terkenal di era 90-an. Hal serupa juga dilakukan PKB yang menyodorkan Tommy Kurniawan, artis sekaligus anggota Komisi VI DPR.

Sementara, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar sekaligus anak dari ketua umumnya, Airlangga Hartarto, Ravindra Hartarto kembali maju untuk mencalonkan diri memperpanjang masa jabatannya di DPR melalui Dapil Jabar V ini.

Dari Partai NasDem, menjajal untuk pertama kalinya, artis Ramzi Geys Thebe atau yang dikenal Ramzi memilih Dapil Jabar V sebagai usahanya untuk menduduki kursi DPR RI. Adapun dari PKS, anggota Komisi X DPR Fahmi Alaydroes turut meramaikan kembali di Pemilu Legislatif mendatang melalui dapil ‘neraka’ ini.

Sedangkan dari PPP ada anggota Komisi VI DPR yang kembali mencalonkan diri menjadi anggota Dewan, yaitu Elly Rachmat Yasin. Sementara itu, mantan aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama Satrya Langkun juga menjajal untuk menjadi anggota DPR melalui Partai Perindo.

Berdasarkan hasil DCS tersebut, diketahui ada sebanyak 9.925 caleg yang merupakan hasil dari seleksi atas 10.323 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang didaftarkan pada bulan Mei lalu. Publik dapat memberikan kritik, masukan, dan tanggapan terhadap daftar nama bakal caleg yang telah ditetapkan KPU tersebut sejak diumumkan pada Jumat (18/8/2023) hingga terakhir pada Senin (28/8/2023).

Analis politik yang juga Direktur Riset Trust Indonesia Research and Consulting Ahmad Fadhli menyebut tingkat keterpilihan para calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilu 2024 dipengaruhi oleh kedekatan antara partai politik dengan pemilihnya atau Party ID. Hal ini ia sampaikan seiring dengan tingginya tingkat ketersaingan Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Barat.

“Itu rata-rata di Jawa Barat hasil survei Trust Indonesia itu kurang dari 30 persen,” kata Fadhli seperti yang kutip dari laman redaksi Inilah.com di Jakarta, pada Rabu (29/8/2023).

Atas rendahnya Party ID ini, Fadhli menyebut para pemilih di Jabar V tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk mengalihkan dukungannya. Kemudahan ini tentu dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya politik uang atau money politics.

“Itu sangat mudah juga untuk mendistribusikan suara-suara tadi dari yang caleg petahan kepada caleg-caleg baru,” ungkap Fadhli.

Dengan begitu, Fadhli menegaskan bahwa posisi caleg petahana yang saat itu telah berhasil menduduki kursi DPR bukan tidak mungkin sanggup digeser oleh caleg baru ketika mereka tak mampu memenangkan hari rakyat dengan hasil kerja mereka. Sebab, menurut analisisnya, akan sangat mudah bagi caleg baru untuk merebut hati warga Dapil V Jabar ketika mereka memiliki sumber daya, kompetensi hingga pendukung yang berlimpah.

“Kalau kemudian dia artis lebih tampan dari Primus atau Tommy Kurniawan, maka mereka akan sangat mudah mendapatkan itu, apalagi caleg perempuan,” ungkapnya menerangkan. (*inilah/bam)

*Sumber : inilah.com