OPINI | POLITIK
“Banjir yang saat ini sering terjadi tidak terlepas dari ulah tangan manusia itu sendiri seperti budaya membuang sampah sembarangan, penebangan hutan secara liar,”
Oleh : Puji Sartika
SAAT hujan turun meskipun hanya sebentar, jalanan sudah penuh dibanjiri air. Sehingga masyarakat sulit sekali mencari jalan yang tidak digenangi air, akhirnya banyak jalanan menjadi rusak dan berlubang.
Seperti yang bisa kita lihat disekitar daerah jalan Letda Sujono Kecamatan Medan Tembung didepan sekolah Budi Satria, yang sudah menjadi langganan banjir. Adapun dampak dari banjir ini adalah banyak kendaraan yang mogok, orang-orang yang terjatuh dan yang lebih parahnya lagi bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Banjir yang saat ini sering terjadi tidak terlepas dari ulah tangan manusia itu sendiri seperti budaya membuang sampah sembarangan, penebangan hutan secara liar, selain itu kinerja pemerintah yang kurang serius dalam menangani banjir seperti membangun proyek tanpa memperhatikan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup), tidak terawatnya dengan baik Sungai-sungai yang ada di kota Medan. Sehingga inilah yang menyebabkan banjir terus terjadi di tambah lagi curah hujan yang tinggi.
Seharusnya hujan membawa rahmat untuk alam semesta, manusia dan kehidupan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-A’raf Ayat 57:
“Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu selalu ingat.”
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan penghidupan dengan di turunkannya air hujan, maka sebenarnya turunnya hujan merupakan Rahmat dari Allah SWT kepada penduduk bumi namun bisa juga menjadi Azab bagi manusia karna berpaling dari peringatanNya. Saat ini kita sangat jauh sekali dari aturan Allah SWT baik bermasyarakat maupun bernegara sehingga wajarlah Allah memberikan kita kehidupan yang sempit, musibah yang bertubi-tubi tiada henti salah satunya banjir. Allah SWT sudah memberi peringatan dalam surah Taha ayat 124 :
“Dan barang siapa berpaling dari peringatanKU maka sungguh,dia akan menjalani kehidupan yang sempit dan kami akan mengumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan buta”
Sangat jelas ancaman dari Allah SWT kepada manusia yang tidak mau menerapkan hukum-hukumNya dimuka bumi. Allah memberikan penghidupan yang amat sangat sempit tidak hanya didunia melainkan juga di akhirat.
Begitu juga dengan bernegara tidak ada keberkahan dalam negera tersebut jika tidak menerapkan hukum-hukumNya, Allah SWT akan memberikan Azab secara terus menerus sampai penduduk tersebut bertaubat dan Kembali kepada aturanNya.
Maka dari itu sudah saatnya seluruh masyarakat dan negara agar kembali kepada aturan Allah SWT, karna sudah pastilah aturan Allah yang terbaik untuk diterapkan dimuka bumi ini bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Ketika aturan Allah diterapkan dalam tatanan bernegara pasti negeri yang kita cintai mendapat Rahmat berkah melimpah dari sang pencipta. Wallahu’alambishawab. (*)