DBD di Sanggau Makin Meningkat, Dinkes Diam Hingga Warga Lakukan Foging Secara Mandiri

0
17

PERISTIWA | NUSANTARA

“Kasus DBD peningkatannya sudah hampir lima kali lipat kalau berkaca dari kasus tahun 2022 yang kasusnya berjumlah tiga puluh empat penderita serta tidak ada meningga dunia,”

Sanggau | KALBAR | Lapan6Online : Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang makin meningkat di Kabupaten Sanggau hingga awal November 2023 sehingga warga dilingkungan RT 3,4 dan 5 di Keurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat melakukan fogging atau pengasapan secara swadaya, pada Minggu (05/11/2023) kemarin.

Selain melakukan pengasapan secara swadaya atau mandiri tersebut dilakukan pada tempat-tempat yang kerap menjadi sarang nyamuk, seperti saluran pembuangan air, pekarangan, celah antara rumah serta didalam rumah warga serta juga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan.

Solihin ,Ketua RT 4, Kelurahan Ilir Kota, mengatakan warga melakukan pengasapan, karena sudah ada beberapa kasus demam berdarah di wilayah ini. Namun sampai hari ini pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau belum ada melakukan Foging sehingga warga berinisiatif melakukan pengasapan secara mandiri.

“Untuk Foging ini warga secara swadaya mengumpulkan dana untuk membeli bahan-bahan untuk melakukan pengasapan karena semakin meningkatnya penderita DBD di wilayah kami. Jadi warga berinisiatif melakukan ini karena belum adanya Foging yang dilakukan Pemerintah dalam rangka pencegahan sementara,”katanya.

Ditempat terpisah Ketua Pemuda Muhammadiyah Sanggau, Romy Sahman menilai, pemerintah kabupaten sanggau tidak serius dalam menangani masalah DBD yang semakin meningkat di Kabupaten Sanggau.

“Kasus DBD peningkatannya sudah hampir lima kali lipat kalau berkaca dari kasus tahun 2022 yang kasusnya berjumlah tiga puluh empat penderita serta tidak ada meningga dunia. Sekarang sudah 6 orang meninggal dunia dan ratusan orang masih dirawat di rumah sakit Kabupaten Sanggau .

Ini menandakan pemerintah sanggau gagal melakukan penanganan penyakit DBD yang sedang marak terjadi,”kata Romy .

Dengan situasi sekarang ini lanjut Romy, seharusnya pemerintah serius bekerja menekan kasus DBD jangan sampai lebih banyak korban.

Bahkan sudah ada benerapa sekolah yang dengan terpaksa meliburkanya karena kekhawatir nya DBD menyerang dilingkungan sekolahan nya .

Seharusnya sudah ada status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD dan ada penanganan khusus yang dilakukan oleh pemda karena saat ini kasus DBD semakin meningkat,” ujarnya.

“Jika merujuk pada peraturan menteri kesehatan tahun 2010 tentang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan dengan melihat situasi Sanggau sudah masuk kategori KLB. (*WD/BM/Red)