Bak Menjadi Sebuah Tren, Aborsi Marak Buah Liberalisasi

0
17
Nurul Soraya Saragih/Foto : Ist.

OPINI | POLITIK

“Sistem demokrasi kapitalis yang mengusung paham kebebasan, telah melazimkan pergaulan bebas antar muda mudi yang akhirnya memunculkan seks bebas berdampak pada kehamilan yang tak diinginkan,”

Oleh : Nurul Soraya Saragih

TERUNGKAPNYA praktik aborsi ilegal yang berkedok salon kecantikan di Ciracas, Jaksel (www.tvonenews.com) menambah deret bukti maraknya aborsi di kalangan masyarakat.

Beberapa bulan lalu, tepatnya 17 Juli 2023, dilansir dari BBC News, polisi juga menggrebek praktik aborsi di Bali yang telah menangani 1.300 pasien yang rata-rata merupakan pelajar, mahasiswa, wanita dewasa yang belum menikah, serta korban pemerkosaan.

Aborsi yang merupakan aktivitas menghilangkan nyawa janin yang masih didalam kandungan tanpa asbab, merupakan perbuatan keji. Hal ini menunjukan kerusakan moral di tengah masyarakat.

Sistem demokrasi kapitalis yang mengusung paham kebebasan, telah melazimkan pergaulan bebas antar muda mudi yang akhirnya memunculkan seks bebas berdampak pada kehamilan yang tak diinginkan. Fenomena aborsi yang menjamur, akan selalu mengiris rasa kemanusiaan selama paham liberalisme masih bercokol di benak masyarakat.

Memang, di sistem demokrasi kapitalis ini, tidak ada hukum yang mengatur pergaulan di tengah masyarakat. Setiap warga negara diberi kebebasan untuk berbuat dan berpendapat. Termasuk dalam pergaulan. Budaya pacaran adalah salah satu dari kebebasan yang telah mengakar. Para orang tua merasa khawatir terhadap anak gadisnya yang tak pernah dekat dengan lelaki. Banyak yang berfikir bahwa jodoh tidak bisa didapat tanpa pacaran terlebih dahulu.

Muda mudi yang terbiasa gaul bebas, circle pertemanan yang hanya berorientasi pada pemuasan dan kesenangan. Media yang mengumbar pronoaksi dan pronografi, pendidikan yang tidak menubuhkan ketakwaan.

Pada akhirnya tidak ada lagi pembatasan antara halal dan haram. Semua dilakukan asal menyenangkan. Kehamilan diluar nikah pun menjadi hasil dari gaul bebas yang telah dilakukan. Akhirnya aborsi pun menjadi pilihan dengan alasan ketidaksiapan mental, ekonomi dan faktor lainnya.

Dalam Islam, aborsi tanpa alasan yang syar’i merupakan perbuatan dosa. Sehingga, praktik aborsi ilegal harus diberantas. Mekanisme Islam dalam menjaga pergaulan dalam masyarakat, seperti menjaga dan menumbuhkan ketakwaan individu dalam pendidikan, adanya larangan khalwat dan ikhtilat, kewajiban menutup aurat dan larangan tabarruj, penjagaan akal masyarakat dari cemaran pornoaksi dan pronografi dari media, hukuman jilid dan rajam bagi pelaku zinah; akan mencegah, meminimalisir bahkan menghilangkan praktik aborsi ditengah-tengah masyarakat. Itu semua hanya akan terwujud jika Islam diterapkan secara kaffah dalam institusi negara. Wallahu alam bisshawwab. (*)

*Penulis Adalah Aktivis Dakwah