HUKUM | POLITIK
“Buat saya, membubarkan sebuah organisasi besar, apalagi organisasi Islam itu tidak semudah itu. Harus dengan kajian yang komprehensif, apalagi kemudian menurut saya, ndak ada ancaman dari dia yang ditakuti,”
Jakarta | Lapan6Online ; Mantan Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi membeberkan kisahnya sesaat sebelum di-reshuffle dari kabinet Joko Widodo (Jokowi).
Kisah itu terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq Shihab yang kala itu sedang ramai dituding sebagai organisasi intoleran dan radikal.
Dalam kanal YouTube EdShareOn, Fachrul mengatakan, dirinya di-reshuffle karena ketidaksetujuannya terhadap pembubaran FPI.
“Saya bilang, kalau seandainya ada unsur radikal, kalau dia dalam FPI lebih mudah kita ngawasi. Tapi kalau kita bubarkan itu akan lebih susah ngawasinya. Akhirnya diputuskan, seminggu kemudian saya di-reshuffle,” seloroh Fachrul mengenang kisahnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, pada Sabtu malam (2/12).
Fachrul menilai FPI masih dibina, bahkan dirinya tidak pernah bergaul tidak mengikuti kajian FPI dan bertemu Habib Rizieq Shihab.
“Buat saya, membubarkan sebuah organisasi besar, apalagi organisasi Islam itu tidak semudah itu. Harus dengan kajian yang komprehensif, apalagi kemudian menurut saya, ndak ada ancaman dari dia yang ditakuti,” ungkapnya.
“Saya selalu bersikap, pak nda perlu dia dibubarkan, cukup dibina dan gak ada masalah, bukan ancaman buat saya. Kalau menurut pandangan saya begitu,” tambah dia.
Terlebih, sang istri justru mendukung langkah Fachrul untuk tidak membubarkan FPI.
“Istri saya bilang, kalau papa tetap bertahan tidak membubarkan FPI, tapi hanya membelanya atau membinanya, papa pasti 100 persen di-reshuffle. Tapi menurut saya, kata istri saya itu pilihan terbaik. Kalau nggak, papa malu sama umat Islam, malu sama orang Aceh. Orang sebuah organisasi Islam besar, dibina saja cukup, kenapa mesti dibubarkan,” ungkapnya lagi.
Fachrul mengaku senang karena tidak terlibat dalam pembubaran organisasi Islam yang memiliki massa yang begitu banyak itu.
“Saya senang, FPI dibubarkan pada saat saya tidak menjadi Menteri Agama lagi. Kembali saya garis bawahi, saya tidak pernah ikut pengajian FPI, tapi saya punya idealisme, prinsip seperti itu. Dan kami senang pada saat reshuffle kita ketawa saja,” pungkasnya. (*rmol/red)
*Sumber : RMOL.id