Wakanda No More, Indonesia Forever

0
57
Muslim Arbi

OPINI | POLITIK

“Demokrasi rusak, konsitusi rusak, moral dan etika rusak. Tidak malu mempertontonkan praktek-prakter nepotisme dan politik dinasti,”

Oleh : Muslim Arbi

Wakanda No More. Indonesia forever. ….

Sepakat dengan motto di atas. Hampir 10 tahun negeri ini menjadi negeri wakanda.

Negeri wakanda. Presiden nya adalah presiden pencitraan. Sekian puluh janji politik nya itu. Janji dodol. Janji politik bohongan.

Rakyat di suguhi lebih banyak drama. Bahkan drama konyol.
Ketimbang harus melaksanakan janji-janji politik dan amanah rakyat.

Semua janji itu terbentang telanjang di mata publik. Antara kata dan perbuatan. Dua hal yang saling bertolak belakang. Janji Palsu belaka.

Maka pantaslah di juluki Presiden lip service. Oleh Badan eksekutif Mahasiswa. Tukang Bohong. Kata aktifis. Janji-janji nya susah di percaya. Kalau Anda percaya. Pasti kecewa.

Dalam banyak hal. Sangat mengecewakan. Bahkan di anggap menggiring negara menjadi negara gagal. Failed State.

Bahkan di sisa masa jabatan nya. Muncul reaksi dari berbagai Guru Besar dan Dosen perguruan tinggi yang lakukan kritikan keras dan pedas terhadap kepemimpinannya selama ini.

Apalagi terkahir sisa umur kekuasaan nya bukan bangun hukum, politik, konsitusi dan demokrasi. Malah menghancurkan hukum, konsitusi, demokrasi dan politik.

Sebagian ketua umum dan pejabat di sandera untuk meloloskan kepentingan politik nya. Malah dengan mata telanjang tanpa rasa malu membangun dinasti politik dan nepotisme.

Saat ini. Para mahasiswa dari berbagai kampus mulai bergerak. Menyusul para rektor, guru besar dan para dosen nya yang lebih dahulu menyampaikan sikap kritis terhadap rezim wakanda.

Terkait ekonomi. Negeri wakanda di bangun dengan menumpuk hutang untuk hutang. Kesejahteraan rakyat terabaikan. Bahkan menjelang perhelatan pilpres di negeri wakanda di gencar kan bansos. Untuk merayu dan menipu suara rakyat.

Padahal membikin rakyat sejahtera dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan melepaskan anak-anak dari keterjajahan adalah amanah konsitusi.

Kini. Negeri wakanda yang di pimpin nya. Tanpa rasa malu mendorong putera mahkota sebagai calon pengganti nya. Dan negeri wakanda di ubah se olah-olah negeri kerjaan dan dinasti nya.

Segala titah dan kemauan nya menjadi Konsitusi yang harus di patuhi. Meski itu melanggar konsitusi sekalipun.

Sang penguasa di negeri wakanda menjadi diri nya di atas konsitusi. Di atas kepentingan Rakyat. Dan di negeri wakanda menjadikan diri nya se olah raja yang tidak pernah bersalah.

Demokrasi rusak, konsitusi rusak, moral dan etika rusak. Tidak malu mempertontonkan praktek-prakter nepotisme dan politik dinasti.

Saat nya rakyat bangkit untuk mengakhiri segala centang perenang di negeri Wakanda. Dan Rakyat harus membuktikan pada Dunia. Indonesia masih ada.

Negara Republik yang di perjuangkan sejak 1908, 1928, dan 1945. Harus tetap tegak dan berdiri kokoh. Ya. Indonesia for ever.

Saat Indonesia bangkit untuk merebut kembali keindonesiaan nya. Dan meninggalkan negeri wakanda yang di bangun selama hampir 10 tahun ini.

Saat nya bangkit atau punah.

Dengan menggemakan Takbir sebagaimana pekik Takbir oleh Bung Tomo dan Arek-arek Surabaya pada 10 Nopember 1945. Mengusir penjajah yang mau kembali berkuasa saat itu.

Kini gema takbir kembali untuk merebut kedaulatan Rakyat untuk mengembalikan negeri menjadi Indonesia forever. Bukan negeri wakanda lagi.

Tanggal 14 Pebruari 2024 besok. Dengan segenap semangat juang selama ini. Rakyat Indonesia harus buktikan: WAKANDA NO MORE. INDONESIA FOREVER.

Bismillah. Allahuakbar… Merdeka, merdeka, merdeka! Sawangan: 13 Pebruari 2024. (*)

*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu