OLAHRAGA | OTOMOTIF
“Pembalap yang menurutku lebih kencang saat ini adalah Martin. Dia itu pembalap yang konsisten di semua situasi, entah dia terpeleset di lintasan atau punya kondisi ban yang lebih baik atau lebih buruk, dia selalu di depan,”
PETA persaingan menjadi juara MotoGP 2024 kini hanya menyisakan Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Sementara Marc Marquez dipastikan terpental usai gagal finis pada balapan utama di seri GP Indonesia di Sirkuit Mandalika akhir pekan lalu.
Pembalap Gresini Racing itu kini terpaut 78 poin dari Jorge Martin yang berada di puncak klasemen MotoGP, usai balapan di Mandalika. Meski finis ketiga di sprint race, Marquez harus keluar dari balapan utama akibat motornya terbakar di tengah balapan.
Bagi Marquez, dengan sisa 10 balapan dari 5 seri, dirinya sudah tak punya peluang lagi. Kini hanya Martin dan Bagnaia yang masih berpeluang menjadi jawara di akhir musim nanti.
“Dengan nol poin baik Bastianini dan aku di Mandalika, maka itu adalah game over di kejuaraan dunia. Kami tidak boleh gagal finis. Mereka berdua (Bagnaia dan Martin), jika gagal masih bisa bersaing. Sedangkan kami dilarang gagal. Sekarang hanya di antara mereka,” ucap pembalap asal Spanyol ini, kepada AS, Kamis (3/10).
Marquez menyebut Martin lebih diunggulkan menjadi juara, meski Bagnaia juga tetap punya peluang.
“Pembalap yang menurutku lebih kencang saat ini adalah Martin. Dia itu pembalap yang konsisten di semua situasi, entah dia terpeleset di lintasan atau punya kondisi ban yang lebih baik atau lebih buruk, dia selalu di depan,” puji juara dunia 8 kali itu.
“Mungkin, karena keunggulan poin ini dan terutama karena apa yang sedang kita lihat di atas lintasan, Martin punya keuntungan, tapi Anda tidak akan pernah tahu,” tutup Marc Marquez. (*rmol)
*Sumber : RMOL.id