Muslim Arbi : Bahlil Harus Dipecat! Bikin Gaduh soal LPG 3 Kg, Gembosi Wibawa Prabowo

0
1
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia/Foto : Ist.

POLITIK

“Ketua Umum Partai Golkar itu sudah membuat kegaduhan dan menyengsarakan rakyat dengan mengeluarkan kebijakan larangan pengecer jual LPG 3 Kg,”

Jakarta | Lapan6Online : Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menyatakan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sangat layak ditendang Presiden Prabowo Subianto dari Kabinet Merah Putih (KMP).

Pasalnya menurut dia, Ketua Umum Partai Golkar itu sudah membuat kegaduhan dan menyengsarakan rakyat dengan mengeluarkan kebijakan larangan pengecer jual LPG 3 Kg.

Pernyataan itu dia sampaikan merespon soal fenomena antrian panjang masyarakat yang berburu LPG 3 kilogram lantaran kebijakan larangan dijual di pengecer.

Koordinator Gerakan Perubahan (GarPu,red) Muslim Arbi/Foto : Ist.

“Sebagai menterinya Prabowo, Bahlil harus pro rakyat sebagaimana Prabowo,” katanya seperti yang dilansir dari laman redaksi rmol.id, pada Senin (3/02/2025).

Terkait kebijakan LPG, Bahlil selaku Menteri ESDM diyakini memiliki agenda tersembunyi, yakni menggembosi kepemimpinan Prabowo yang pro rakyat.

“Kalau menteri pembantu presiden tak mau diatur dan melawan, ya copot saja,” pungkas Muslim.

Lewat Kebijakan LPG 3 Kg, Bahlil Disebut
Selain itu menurut dia, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dianggap melakukan upaya penggembosan wibawa dan kepemimpinan Prabowo Subianto dengan mengeluarkan kebijakan larangan penjualan LPG 3 kilogram (kg) di pengecer yang membuat rakyat menderita.

“Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bikin rakyat makin susah dan menderita. Apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan,” katanya.

Tindakan Bahlil tersebut, lanjut dia, bertentangan dengan Prabowo yang pro terhadap rakyat. Bahkan, kebijakan Bahlil menyakiti rakyat.

“Nampak Bahlil melawan presiden yang pro rakyat. Kelihatannya ada upaya gembosi wibawa dan kepemimpinan Prabowo,” pungkas Muslim.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembelian gas melon nantinya harus dilakukan melalui pangkalan resmi Pertamina.

Meski masih rencana, kebijakan ini ternyata sudah membuat kelangkaan tabung gas LPG 3 kg terjadi di berbagai daerah. (*rmol.id/BBS/red)