“Tidak menzalimi rakyatnya, dengan menjalankan syari’at Allah. Inilah indahnya Islam ketika negara, individu dan masyarakat, semua menjalankan syariat-Nya, maka Allah akan turunkan rahmat-Nya ke seluruh alam,”
Depok | JAWA BARAT | Lapan6Online : Di hadapan sekitar 49 jemaah, Mubalighah Kota Depok, Ustadzah Uswatun Hasanah menyampaikan terkait ciri orang yang bertakwa.
“Ciri orang yang bertakwa itu senantiasa takut kepada Allah dan berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujarnya dalam kajian Muslimah, Tarhib Ramadhan, pada Ahad (23/2/2025) di Depok.
Ia pun bertanya kepada jemaah terkait arti dari takwa itu sendiri. “Ibu-ibu tahu apa itu takwa?” tanyanya.
“Secara bahasa takwa artinya takut, khawatir. Jadi kesimpulannya, orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa takut kepada Allah SWT, sehingga dia akan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Ntah ibu-ibu lagi di masjid, di toilet, di dapur. Di mana pun ibu-ibu berada, selalu ingat Allah, itulah yang dinamakan takwa. Ingat ya ibu-ibu, kata Nabi Muhammad SAW, ittaqillah haitsu ma kunta (bertakwalah kepada Allah SWT, di mana pun kamu berada,” lanjutnya.
Selain itu, ia menjelaskan pentingnya mengisi bulan suci Ramadhan dengan aktivitas yang bermanfaat seperti mengkaji Islam, membaca Al-Quran, berdakwah dan amalan shalih lainnya. Ia pun mengajak ibu-ibu jemaah untuk turut ikut berdakwah, menegakkan amar makruf nahi mungkar agar kelak nantinya tidak menjadi orang yang bertakwa sendirian.
“Ibu-ibu mau enggak kalau bertakwa sendirian, tapi tetangga, saudara, keluarga tidak ikut bertakwa. Enggak mau kan ya Bu? Pasti lelah kalau kita bertakwanya masing-masing. Nah coba ibu bayangkan kalau misalnya pemimpin negerinya bertakwa, maka ketika mereka ingin membuat kebijakan, ingin membuat sebuah aturan, mereka pasti akan senantiasa ingat Allah, memikirkan nasib rakyatnya. Tidak menzalimi rakyatnya, dengan menjalankan syari’at Allah. Inilah indahnya Islam ketika negara, individu dan masyarakat, semua menjalankan syariat-Nya, maka Allah akan turunkan rahmat-Nya ke seluruh alam,” bebernya.
Ia pun menegaskan, sesungguhnya kita tidak akan pernah bisa menjumpai pemimpin dan rakyat yang bertakwa secara menyeluruh, sebab hanya ilusi semata jika mengharapkan semua itu di dalam negeri yang menerapkan aturan kufur. Yaitu, aturan yang membuat kita semakin jauh dari Islam. Tak layak sistem kapitalis demokrasi dijadikan landasan untuk kita bertakwa kepada Allah SWT.
“Maka yang dapat mewujudkan sosok pemimpin dan rakyat yang bertakwa, hanyalah dengan hidup di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Yang sejatinya, hanya Khilafah yang mampu menerapkan seluruh syariat Allah SWT, sehingga Allah SWT pun akan menurunkan Rahmat-Nya keseluruhan alam,” pungkasnya. (*Widya Utami)