Jakarta, Lapan6online.com : Diberitakan, ABG N, si Pembunuh bocah A sempat menulis pengakuan aksi jahatnya itu. Dia menuliskan cerita itu di status FB-nya tanpa nada bersalah. Status itu kemudian viral.
“Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku..banyak warga mencarinya..pak rw selaku polisi dan pak rt yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari mereka yang menemukan nya..tak ada satupun yang tau aku pelakunya, Oke besok siap berserah diri,” tulisnya.
Entah apa yang menjadi dasar pemikiran bagi ABG ‘N’, si Pembunuh sadis bocah berinisial ‘A’ berusia 5 tahun tetangganya ini. Ada faktor psikologis yang dirasakan ABG Pembunuh ini ketika mengeksekusi bocah A yang diakui karena terinspirasi film horor.
Sketsa Slender Man (Slenderman)
Dalam pemeriksaan polisi, dari sejumlah barang yang disita diketemukan gambar sketsa yang digambar ABG N yang disebut sebagai Slender-Man atau Slenderman. N memiliki hobi menggambar sketsa, dari mulai gambar Slenderman hingga wanita terikat.
Slender Man disebut-sebut merupakan legenda mengerikan tentang pembunuhan yang anonim atau tersamar yang diceritakan dari mulut ke mulut.
Dilansir dari washingtonpost.com, yang dikutip Lapan6online dari situs IDNTimes.com disebutkan, Slender Man konon adalah mitos yang berasal dari banyak tempat, seperti hutan gelap di Jerman, lukisan gua di Brasil dan Mesir Kuno. Namun, sebenarnya peristiwa yang membuat Slender Man sangat populer karena menjadi legenda urban di kalangan millennials.
Berikut ini penjelasannya!
1. Slender Man berasal dari legenda urban di forum internet Something Awful
Apa maksudnya legenda urban? Legenda urban adalah potongan cerita lucu atau mengerikan yang seolah-olah nyata lalu beredar dari mulut ke mulut sehingga banyak dibicarakan. Slender Man sendiri muncul sebagai legenda urban di forum internet Something Awful.
Forum ini biasanya membicarakan hal-hal seputar board game Dungeons & Dragons, konten porno, dan printer 3-D. Namun, pada 8 Juni 2009 forum tersebut tengah banyak membuat karya mistis dengan Photoshop, salah satunya adalah Slender Man.
2. Sosok Slender Man sendiri diciptakan oleh Victor Surge yang digambarkan dengan perawakan tinggi dan memiliki bayangan tentakel sebagai senjata
Victor Surge adalah orang pertama yang menciptakan sosok Slender Man yang kemudian viral. Dalam forum tersebut, dia mengirimkan dua foto anak-anak yang dihantui sesosok tinggi dengan bayangan tentakel sebagai senjata.
3. Gak hanya foto, Surge pun mengirimkan teks yang mengerikan
Apalah arti gambar tanpa cerita. Itu sebabnya Surge pun melampirkan teks mengerikan bersama dengan foto tersebut. Adapun, tulisannya berbunyi “Kami tidak ingin pergi, kami tidak ingin membunuh mereka, tapi keheningan dan lengan yang terjulur membuat kami ngeri dan terhibur di saat yang bersamaan… 1983, fotografer anonim, diduga tewas”.
4. Selama berminggu-minggu Surge melanjutkan kiriman foto, kliping koran dan gambar anak-anak Slender Man
Hal yang membuat orang-orang tertarik dengan mitos Slender Man adalah Surge yang terus-menerus melanjutkan kiriman berupa foto, kliping koran, dan gambar anak-anak Slender Man. Orang-orang pun ikut menyumbang hasil editan gambar Photoshop dan kisah mereka sendiri, baik lanjutan cerita atau membuat asal-usul Slender Man. Hingga pertengahan Juni, kisah Slender Man menjadi legenda urban dan mencapai 194 halaman PDF jika dikonversikan.
5. Karena menjadi karya kolaboratif, kisah Slender Man memiliki banyak versi dan dialihmediakan menjadi video game dan film
Karena diceritakan secara kolaboratif oleh komunitas yang sebagian besar anonim, mitos Slender Man menjadi bervariasi. Dalam beberapa kisah, Slender Man ditampilkan sebagai manusia langsing dengan banyak lengan seperti tentakel, namun di kisah lain tidak digambarkan demikian.
Semuanya diceritakan secara kreatif. Gak heran kalau kisah Slender Man begitu populer dan akhirnya dialihmediakan menjadi video game dan film, salah satunya adalah Slender Man yang tayang pada 2018 ini.
Hasil Analisis Grafolog soal Tulisan Tangan dan Sketsa ABG Pembunuh
Sementara itu, mengutip situs detik.com disebutkan, dari hasil analisis pakar Grafolog bernama Deborah Dewi yang menganalisis goresan sketsa hingga tulisan ABG Pembunuh itu, disebutkan, tulisan ABG N ketika menulis huruf t, y dan g menarik. Pasalnya, ABG N menulis dengan sudut yang tajam. Huruf yang ditulis seperti ini mengandung makna tersendiri.
Deborah adalah ahli grafologi yang telah memenuhi Standard Competence EC-0293 sebagai Graphologist Expert dan tervalidasi oleh Apostille The Hague Convention.
“Terdapat sudut tajam dan bentuk segitiga yang tidak pada tempatnya di balik tulisan tangan dan coretan gambar ABG N. Menariknya, tidak ada satupun sistem pendidikan di dunia ini yang mengajarkan bentuk huruf t, y, g yang dibuat dengan sudut tajam atau mengandung unsur segitiga,” kata Debora kepada detikcom, Minggu (8/3/2020).
“Sehingga ketika muncul bentuk tersebut dalam sebuah tulisan tangan secara terus menerus, tentu memiliki makna tersendiri,” sambungnya.
Perubahan Ekstrem dalam Tulisan si ABG Pembunuh
Deborah juga melihat perubahan ekstrem dalam bentuk tulisan ABG N. Menurutnya, menulis adalah kegiatan organik, bukan mekanik, sehingga wajar jika bentuk tulisan tidak presisi seperti hasil ketikan. Namun sebaliknya perubahan yang ekstrem dari segi ukuran dan bentuk juga merupakan salahs satu tanda yang perlu diwaspadai jika muncul berulang-ulang dalam sebuah tulisan tangan.
Selain itu, Deborah melihat aktivitas yang kompleks dalam tulisan ABG N. Dia melihat tulisan N mengandung konflik antara pikiran dan perasaan.
“Arah tulisan tangan yang tidak teratur. Menulis adalah salah satu aktivitas otak yang sangat kompleks. Ketika seseorang menuliskan isi pikirannya namun bentuk tulisannya menunjukkan arah yang berlawanan, hal ini merupakan indikator adanya konflik antara pikiran dan perasaan penulisnya,” ujar Deborah.
Dari bentuk tulisan dengan tekanan terus menerus, Deborah menganalisis sejumlah muatan emosi ABG N. Deborah mengatakan bahwa gambar dan coretan ABG N menunjukkan muatan emosi kesedihan hingga kemarahan.
Adapun makna secara khusus yang terdapat pada tulisan tangan maupun coretan ABG “Slenderman” menunjukkan kesedihan, kemarahan, gambar diri yang tidak stabil, sangat sensitif terhadap penolakan, memiliki intensitas emosi yang sangat kuat, berubah-ubah serta agresif,” ungkapnya.
Berdasarkan analisisnya ini, Deborah mengaku prihatin dan mengimbau masyarakat agar lebih tanggap dalam mendeteksi perilaku patologis seperti ini. Demikian dikabarkan.
(*/RedHuge/Lapan6online.com)