OPINI
“Dia dapat BTS Meal itu masalah proud, bukan masalah price bukan masalah beli jadi wajib punya. Ketika dia punya, akan pamerkan ke sesama ARMY. Kalau dia enggak punya akan menjadi aib. Jadi ini masalah eksistensi diri di dalam komunitas,”
Oleh : Deti Kutsiya Dewi
PADA 9 Juni 2021, Indonesia telah dihebohkan dengan peluncuran produk kolaborasi antara salah satu restoran cepat saji di Indonesia yaitu McDonald’s (McD) dan salah satu idol grup Korea yang banyak diganderungi generasi muda zaman ini yaitu Bangtan Boys (BTS,red).
Bentuk kolaborasi tersebut berupa menu makanan yang dinamai BTS Meal. BTS Meal ini terdiri dari 9 potong nuget ayam, kentang goreng kemasan, minuman kola gelas medium, saus cajun dan sweet chili. Di aplikasi McD, harga BTS Meal adalah Rp 40,909.
Menurut Caroline Kurniadjaja selaku Associate Director of McD Indonesia mengatakan, “Asal usul dari kolaborasi ini terjadi karena BTS merupakan true fansnya McD, setiap kali BTS tur di setiap negara mereka itu pasti selalu menyempatkan cari memesan menu favorit mereka,” ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa 8 Juni 2021 (tribunnews.com).
Peluncuran BTS Meal ini menyebabkan antrean panjang dan kerumunan di berbagai gerai McD di Jakarta, bahkan para ojek online (ojol) rela mengantre 3 jam untuk mendapatkan menu BTS Meal ini yang dipesan kebanyakan dari penggemar BTS atau biasa disebut ARMY. Akibat dari kerumunan ini, menyebabkan sebanyak 32 gerai McD di Jakarta dikenai sanksi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kehebohan kolaborasi antara McD dan BTS tidak berhenti di situ, ternyata banyak dari pembeli BTS Meal menjual kembali bungkus atau kemasan bekas BTS Meal tersebut. Menurut penelusuran Kompas.com, salah satu yang termahal dijual di OLX seharga Rp 599 juta.
Di kolom keterangan ditulis barang tersebut bertipe koleksi orang terkenal dan dalam kondisi bekas. Adapun yang dijual adalah satu paket berisi, 1 gelas (tanpa tutup), 1 box nuget ayam, 1 kantong kertas McD BTS Menu. Sungguh harga yang fantastis untuk sebuah bungkus bekas kemasan makanan.
Menurut pengamat pemasaran dan Managing Partner Inventure, Yuswohady mengatakan, BTS Meal menjadi viral dengan marketing horizontal, yaitu melalui media sosial salah satunya.
“Dia dapat BTS Meal itu masalah proud, bukan masalah price bukan masalah beli jadi wajib punya. Ketika dia punya, akan pamerkan ke sesama ARMY. Kalau dia enggak punya akan menjadi aib. Jadi ini masalah eksistensi diri di dalam komunitas. Lalu ketika sudah membeli maka biasanya akan diposting di media sosial. Sehingga teman-temannya akan tahu produk itu. Kemudian menyebar ke banyak orang dan menjadi viral,” ungkapnya. (sumber: kompas.com 10/06/2021).
Dari kacamata Islam kita juga dapat menelaah, secara naluriah manusia memang memiliki tiga macam naluri, yaitu naluri cinta (gharizah na’u), naluri mempertahankan eksistensi diri (gharizah baqa’) dan naluri meninggikan sesuatu (gharizah tadayyun). Fenomena BTS Meal ini bisa masuk dalam kategori ketiga naluri tersebut dalam berbagai kondisi.
Kondisi pertama, konsumen yang membeli BTS Meal bisa jadi masuk ke dalam gharizah baqa’ apabila tujuan mereka membeli itu untuk menjaga eksistensi diri seperti penuturan yang disampaikan oleh Yuswohady di atas. Kondisi kedua konsumen yang membeli BTS Meal rela mengatre berjam-jam bisa jadi karena gharizah na’u atau kecintaan yang dimiliki kepada idol mereka yaitu BTS, sehingga mereka tergerak untuk mendukung idola mereka dengan cara membeli produk mereka yaitu BTS Meal.
Namun kecintaan yang berlebih dapat menjadikan seseorang masuk ke dalam kondisi yang paling berbahaya karena sudah menyangkut kepada gharizah tadayyun, mereka seakan mengkultuskan idola mereka, sehingga apapun itu bagaimana pun caranya, berapa pun harganya ia harus memiliki produk-produk yang mereka jual.
Menurut kamus Oxford, arti dari idol sendiri adalah orang yang dikagumi atau berhala yang disembah layaknya tuhan. Maka apabila hal itu terjadi, dapat membahayakan akidah dari orang tersebut, karena penghambaan yang mereka lakukan secara tidak langsung telah bergeser dari tuhan menjadi penghambaan kepada sesama manusia.
Dari kecintaan mereka yang berlebih kepada idola mereka yang berujung seperti mengkultuskan akan menjadikan mereka membela idola mereka mati-matian, membeli setiap produk yang mereka jual, rela mengahbiskan waktu berjam-jam untuk streaming acara idola mereka setiap hari bahkan mungkin setiap saat, rela bersusah payah pergi menuju ke tempat idola mereka tampil. Bahkan tidak sedikit yang rela berutang demi membeli merchandise idola mereka, mirip seperi fenomena fans-fans fanatik zaman sekarang bukan?
Lalu apa yang sebenarnya bisa menyebabkan fenomena ini dan memantik naluri mereka sehingga bisa melakukan banyak pengorbanan bagi idola mereka tersebut? Jawabannya adalah, karena ideologi yang sedang bercokol saat ini adalah ideologi kapitalisme, akidahnya adalah sekuler yang meyakini agama dan kehidupan harus dipisahkan. Sehingga paham tersebut niscaya menjadikan orang-orang jauh dari agama mereka, khususnya umat Muslim.
Ideologi ini menjadikan umat Muslim yang memiliki pedoman dalam melakukan segala kegiatan berupa Al-Qur’an dan Hadits lupa akan hal tersebut dan menganggap agama cukup ada di tempat peribadatan saja, tidak perlu dibawa dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam memilih idola pun tidak perlu membawa-bawa agama.
Dewasa ini, banyak yang menganggap apapun yang dilakukan terserah yang penting agamanya masih Islam dan masih mendirikan salat, padahal seorang Muslim harus masuk ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh) tidak cukup hanya dengan salat, melainkan ibadah-ibadah yang lain pun harus dikerjakan.
Salah satunya praktik ihsanul amal (amal baik) dengan memiliki dua syarat yaitu tindakan kita haruslah ikhlas mengharap ridha Allah SWT dan dilakukan sesuai syariat Islam. Allah SWT sudah memperingatkan kepada kita, kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan kehidupan yang kekal itu di akhirat nantinya seperti dalam firman-Nya: “Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka, tidakkah kamu memahaminya?” (QS al-An’am: 32)
Imam al-Alusi rahimahullah mengatakan, “Maksudnya adalah semua perbuatan yang dikhususkan hanya untuk kehidupan dunia ini seperti main-main dan senda gurau, yaitu tidak bermanfaat dan tidak tetap (kekal)” (Tafsir Ruhul Ma’ani 5/293).
Selain itu, Allah sudah menegaskan tidak mungkin ada orang beriman yang saling berkasih sayang dengan orang yang tidak beriman. Apabila kita melihat banyak generasi muda Muslim yang rela mati-matian mengantre, membela dan menghabiskan uang demi idola mereka yang notabene adalah bukan Islam, sebagaimana firman Allah SWT berikut: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya” (QS al-Mujadilah: 22)
“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan (dikumpulkan) bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (QS an-Nisaa’: 69)
Lain halnya apabila suatu negara menggunakan ideologi Islam, maka tidak akan terjadi pemanfaatan keadaan dimasa wabah pandemi seperti saat ini yang menyebabkan kerumunan seperti fenomena BTS Meal ini.
Generasi muda pun akan terarah dan terbimbing dalam menentukan idola mereka begitu pula bagaimana cara mengungkapkan kekaguman mereka, tidak serta merta bebas dan semaunya tanpa batas seperti saat ini.
Bahkan fenomena generasi muda yang jauh akan agama dan menghambakan diri pada idola yang salah pun tidak akan terjadi, karena negara dapat mengontrol dan memfasilitasi dengan berbagai kegiatan dan hiburan yang mendidik berdasarkan syariat Islam.
Maka, solusi atas permasalahan tersebut adalah kita sebagai manusia harus senantiasa mengkaji Islam dan ikut serta dalam kelompok Islam ideologis agar selalu terjaga keislamanya, sehingga kita dapat terus meng-update ilmu Islam dan meng-upgrade diri menjadi pribadi yang Islami, karena yang kita lakukan niscaya sudah disediakan pedomannya oleh Allah SWT dan kita tinggal mengikuti saja.
Sehingga suatu hari nanti akan terwujud masyarakat yang peduli satu sama lain yang saling mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada kemaksiatan (amar ma’ruf nahi munkar). Hingga pada akhirnya, negara berideologi Islam pun akan tegak dan mengayomi seluruh makhluk hidup di muka bumi sesuai dengan hukum Allah SWT yang adil. [*]
Hey there lapan6online.com
Looking to quickly polish up your videos? With Facetune’s intuitive video editor, you can enhance colors, add effects, and edit on the fly—ideal for social media posts.
https://icux.xyz/bboBUd