Ada Lagi, Oknum ASN Ini Cuekin Nafkah Lahir Batin Isteri Resminya, Ada Apa Gerangan?

0
107
Bukti Buku Nikah Resmi milik pasangan AS dan RM/Foto ist.
“Mungkin ada kekurangan diri yang menyebabkan suaminya Rm meninggalkanya, dan itu hal yang sangat menyakitkan hati ujarnya, air mata yang sering menitis membasahi pipi, dan jeritan hati seorang istri yang merasa cintanya kandas diperjalanan bahtera rumah tanggsnya menjadi saksi betapa harapan manusia kadang bertolak belakang dengan fakta yang ada,”

Lapan6OnlineKalSel | Amuntai : Riset Prof Dr Yusuf al Qardhawi,MA salah seorang tokoh umat Islam dari kawasan Timur Tengah diwilayah negeri Paman Sam AS menunjukan sosio kultural negri tersebut dilanda krisis Keluarga yang acut alias berat.

Riset Dr al Qardhawi terangkum dalam karyanya Islam Peradaban Masa Depan,hasil riset empiris Dr Qardhawi sejalan dengan temuan Penceramah kondang dari MUI Jawa Barat Drs AF Gazali, SH (alm), dalam salah satu ceramahnya bertema Shalat Sebagai Obat Penyakit Psikologis Sosial.

Inti temuan keduanya sama, AS dilanda ketegangan Sosial Psikis dimana untuk bisa tidur saja masyarakat negeri ini harus menelan Pil Tidur yang jumlahnya setiap malam bisa mencapai ratusan ribu buah bahkan jutaan Pil Tidur, itu baru ingin bisa tidur yang menjadi fitrah manusia.

Krisis lembaga keluarga di AS, dialami pada umumnya negara negara Sekuler,dimana Agama dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk negeri Matahari Jepang, dimana masyarakatnya work mania, kerja menjadi budaya masyarakat Jepang hingga meraih negri produsen Robot paling tinggi di Asia atau bahkan dunia Internasional.

Lemahnya sosio culturan masyarakat disuatu negri terhadap konsep Agama membuahkan berbagai problem sosial, terlebih jika menganut faham Psikolog Dr Sigmun Freud,P.hD tokoh akademisi Psikolog kondang AS yang cenderung rumus bahagia berpijak pada free sex, dimana sebuah lembaga keluarga menjadi tidak penting jika manusia menginginkan kebahagiaan solusinya membebaskan hubungan intim antara pria-wanita, rumus Dr Freud gagal total, membuat masyarakat makin terpuruk pada pergaulan bebas, keterpurukan makin meluas bahkan muncul masalah baru diantaranya penyakit AID’S/HIV yang konon kabarnya akibat hubungan intim tanpa nikah dan tanpa batas.

Potensi penyakit keluarga WIL dan atau PIL muncul saat pola gaul tanpa batas nilai spiritual,nilai Agama dikesampingkan muncul problem sosial seperti dialami Ny Kom warga Kota Kec. Dsn Tengah Ampah, Kab Barito Timur, Prov Kalimantan Tengah.

Ny Kom mengeluhkan sejak tgl 2 Juni th 2020 lalu ditinggalkan suaminya Rm, hingga berita ini ditayangkan Lapan6online.com, Ny Kom tidak mendapatkan Haknya sebagai istri resmi pk RM yang juga Oknum ASN di Kec. Danau Panggang, HSU, Amuntai, Prov.Kalimantan Selatan sebagaimana dikeluhkan Ny Kom secara lisan juga melalui Whats App ke Nomor Lapan6online.com.

Nah terbukti, saat nilai spiritual melemah pada seorang anak Adam, maka dugaan WIL muncul, Ny Kom buktinya jadi korban inkar kewajiban suaminya Rm diduga sebab adanya WIL.

Ungkap Ny Kom dirinya sudah upaya perbaikan dengan suami, sudah disampaikan keatasan Rm agar ditata ulang keretakan keluarganya bahkan ada niatan menempuh upaya hukum sambil menunggu penertiban dari atasan dimana suaminya Rm bekerja.

Ny Kom sebenarnya menyadari, mungkin ada kekurangan diri yang menyebabkan suaminya Rm meninggalkanya, dan itu hal yang sangat menyakitkan hati ujarnya, air mata yang sering menitis membasahi pipi, dan jeritan hati seorang istri yang merasa cintanya kandas diperjalanan bahtera rumah tanggsnya menjadi saksi betapa harapan manusia kadang bertolak belakang dengan fakta yang ada.

Bagi Ny Kom kalaulah harus dimadu tentunya ada hak sebagai istri,tidak ditinggal begitu saja seolah tidak pernah ada hubungan dekat dengan pria berinisial Rm, mbok iyo masih ada kasih yang tersisa, tanggung jawab sebagai suami,terlebih pk Rm adalah seorang abdi negara alias ASN tentu hak Ny Komada tertuang dalam Karip dan daftar gaji suaminya Rm kok tidakdiberikan, apa itu bukan pelanggaran hak hak istri ?

Kini Ny Kom berharap harap cemas dan hampa, apakah atasan suaminya Rm masih memperhatikan nasibnya sebagai istri sah pk Rm ?

Tinggal respon pihak pihak terkait, meski soal retaknya hubungan suami istri antara Ny Komdan pk Rm adalah masalah internal mereka berdua, tetapi dinas terkait setidaknya ada empati etika setidaknya turut membantu keduanya untuk berbaikan dan stau setidaknya masih bisa melaksanakan hak dan kewajiban sebagai suami istri yang sah,bukankah itu juga konsep ibadah dalam beragama srbagaimana dinukil maknawiyahnya dalam Kitab Al Fatawa karya Ilmiah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, semoga para pihak segera sadar bahwa Mitsaqan Ghalidah adalah bukan perjanjian biasa sebagaimana diatur dalam Syarat Sahnya sebuah Perjanjiandalam Psl 1320 KUHPdt, namun Pernikahsn dalamkonteks al Qur’an adalah konsep ikatan Sakralitas berujung ke atas langit, sebuah tanggung jawab besar bagi suami-istri,maka perbaokilah atau berpisah karena Allah secara maruf, renungkanlah !! (02/06/21.Tim Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini