Adu Jotos Antar Kades Saat Penyemprotan Disinfektan

0
242
Ilustrasi : Net
“Keluarga Kades Pateng Kader Hasim mengaki, dara yang keluar dari hidung karena dipukul. Dengan itu, kasus harus diproses secara hukum,”

Jailolo | HalBar | Malut | Lapan6Online : Penyemprotan disinfektan yang dilakukan Satuan Gugus (Satgus) kabupaten Halmahera Barat (Halbar) di desa Pateng kecamatan Jailolo, pada Kamis, 30 April 2020, mewarnai insiden adu jotos sesama kepala desa.

Kejadian itu terjadi antara Kepala Desa Payo Ibnu H Hairudin berhadapan dengan Kepala Desa Pateng Kader H Hasim.

Keduanya bermula hanya sebatas beradu mulut terkait titik penyemprotan disinfektan yang dilakukan petugas atas permintaan warga Desa Pateng. Namun, dipicu amarah sehingga Ibnu H Hairudin (Kades Payo), melayangkan pukulan ke wajah kepala desa Pateng hingga mengeluarkan dara di hidung Kader H Hasim (Kades Pateng).

Foto : Dok.legalpost.id

Disaat yang sama keluarga yang tidak terimah karena Kader H Hasim dipukul, spontan datang mencari Ibnu H Hairudin (Kades Payo). Namun karena tidak menemui Ibnu H Hairudin, maka amarah keluarga melampiaskan dengan melempar rumah milik kades Payo.

Selain melempar rumah keluarga dan Kader H Hasim, mendatangi Polres Halmahera Barat Kamis, 30 April 2020 untuk melayangkan laporan secara resmi atas dugaan pemukulan Ibnu H Hairudin.

Sementara Ibnu Hi Hairun yang tidak merasa puas dengan pelemparan rumah, juga memasukan laporan yang sama ke Polres Halbar.

Ibnu Hi Hairudin, pada wartawan mengaku, dia tidak memukul. Hanya saja kades Pateng lari dan menabrak dadanya sehingga hidung mengelurkan dara.

Namun keluarga Kades Pateng Kader Hasim mengaki, dara yang keluar dari hidung karena dipukul. Dengan itu, kasus harus diproses secara hukum.

“Bagamana tata pukul kong dara keluar dari hidung.”kata Maslan, adik Kades Pateng Saat mendampingi pengajuan laporan siang tadi.

Foto : Dok.legalpost.id

Terpisah Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Halmahera Barat Rustam Fabanyo, yang ditemui di Polres Halbar, Kamis, 30 April 2020, menyesalkan sikap perkelahian antara kepala desa itu.

Namun, dia menyatankan agar persoalan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Terlebih, dibulan suci ramadhan, sesama umat dituntut mengambil hikma atas apa yang terjadi.

“Diantara kedua kepala desa untuk bijaksana. Karena, masalah yang terjadi mungkin kurangnya komunikasi.”ucapnya. (Tim)

*Sumber : legalpost.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini