“Gagalnya AHY masuk menjadi anggota kabinet Joko Widodo-Maruf Amin lebih banyak disebabkan mencla-menclenya Demokrat, SBY dan kader Demokrat untuk secara tegas menyatakan berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Maruf,”
Jakarta, Lapan6online.com : Kabinet kerja Jokowi Periode dua sudah ditentukan oleh Jokowi. Namun dalam daftar menteri dan jabatan lainnya, tidak ada nama menteri dari kubu Demokrat, pun demikian juga dengan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY gagal masuk menteri di kabinet Jokowi. Berbagai respon pun muncul. Salah satunya dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.
Menurut Arief, gagalnya AHY duduk di kursi menteri Kabinet Indonesia Maju karena tidak konsistennya sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Arief berpendapat, AHY bisa jadi menteri jika SBY dengan tegas mau berkoalisi dengan pemerintah Jokowi.
“Gagalnya AHY masuk menjadi anggota kabinet Joko Widodo-Maruf Amin lebih banyak disebabkan mencla-menclenya Demokrat, SBY dan kader Demokrat untuk secara tegas menyatakan berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Maruf,” ujar Arief Poyuono lansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/10/2019).
Arief juga menduga, jika gagalnya AHY bukan karena dendam kesumat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terhadap SBY dan keturunannya
“Tapi lebih pada komitmen Demokrat yang tidak tegas akan bergabung dengan koalisi parpol pengusung Jokowi,” imbuhnya.
“Coba kalau lebaran Idul Fitri, SBY yang lebih muda dari Ibu Mega datang silaturahmi ke Teuku Umar sambil nenteng AHY, pasti akan terlihat komitmen SBY untuk gabung ke koalisi, jangan cuma ngutus AHY waktu itu,” lanjutnya.
Dengan tak dipilihnya AHY jadi menteri Jokowi, lanjut Arief, bisa menjadi kesempatan AHY untuk lebih belajar politik dan mendekatkan diri dengan rakyat.
“Apalagi tahun depan pilkada serentak. AHY bisa tampil di semua kampanye Pilkada nanti. Kalau itu dijalankan, prediksi saya AHY akan jadi Presiden RI pada pilpres 2024,” tutupnya. (*)