Akademisi Jombang : Anies Bukan Sosok Kaleng-kaleng

0
7
Anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Singapura kepada Anies Baswedan

POLITIK | NUSANTARA

“Sesaat setelah mulai bertugas di Jakarta, kami berkomunikasi dengan pengelola kota Singapura, untuk bisa mengirimkan jajaran agar bisa belajar bersama dengan tim kota di Singapura,”

Lapan6Online | Jakarta : Akademisi Kabupaten Jombang, Jawa Timur Muhammad Budi Nur Isnaeni mengatakan, anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Singapura kepada Anies Baswedan adalah indikasi bahwa orang nomor satu di Ibu Kota itu bukan pemimpin kaleng-kaleng.

“Artinya dia (Anies Baswedan) bukan sosok kaleng-kaleng. Buktinya Singapura saja memberikan apresiasi,” katanya sebagaimana dilansir KBA News, pada Selasa (20/09/2022).

Jika Singapura saja memberikan apresiasi, lanjut lulusan Universitas Hasyim Asy’ari itu, harusnya Indonesia melakukan lebih dari apa yang dilakukan oleh negara tersebut.

“Indonesia kan butuh orang berkualitas. Harusnya masyarakat tahu itu. Mana nantinya yang harus mereka perjuangkan,” ujarnya.

Diketahui, Anies beberapa hari lalu penerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura. “Sebuah kehormatan menjadi penerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura,” katanya dikutip dari Instagram @aniesbaswdan.

Ia menjelaskan, sejak tahun 1991, 31 tahun yang lalu, Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) mengundang tokoh dari berbagai negara, untuk menjalin kolaborasi dan dialog mendalam dengan para pemimpin di Singapura. “Mereka dipilih dengan memperhatikan rekam jejak,” jelasnya.

Kata Anies, Singapura dan Indonesia, khususnya Jakarta, adalah sama-sama kota pusat perekonomian yang bertetangga di Asia Tenggara.

“Sesaat setelah mulai bertugas di Jakarta, kami berkomunikasi dengan pengelola kota Singapura, untuk bisa mengirimkan jajaran agar bisa belajar bersama dengan tim kota di Singapura,” katanya.

Sejak itulah lanjut Anies, jajaran mulai yang dikirimkan ke Singapura untuk belajar dari dekat soal pembangunan teknis infrastruktur kota.

Misalnya, seperti trotoar, taman, ataupun jalan. Kata dia, Jakarta dan Singapura akan selamanya bertetangga, maka sudah sewajarnya saling belajar, bekerja sama dan saling menghormati.

“Atas nama Indonesia dan Jakarta, terima kasih atas kehormatan ini. Fellowship ini menjadi sebuah tanggung jawab besar, kami berharap bisa terus berkolaborasi, memperkuat hubungan antar kedua negara dan dengan Jakarta khususnya,” ujarnya. (*kba/Red)

*Sumber : KBA News