Akhirnya Terungkap, Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jarang Berinteraksi & Tertutup? Jangan Terjebak Narasi Kelaparan

0
44
Keluarga korban satu eluarga yang ditemukan meninggal dalam rumahnya

PERISTIWA | MEGAPOLITAN

“Dilakukan pembukaan secara paksa dan ditemukan ada empat mayat, dua laki-laki dan dua perempuan yang berbeda beda posisinya, ada yang di belakang ada di kamar tengah dah ada di ruang tamu,”

Lapan6Online | Jakarta : Misteri penemuan empat orang warga ditemukan meninggal dalam kondisi sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022) malam, mulai terkuak.

Keluarga dekat mengungkapkan bahwa keluarganya yang meninggal tersebut terlalu tertutup dan jarang berinteraksi dengan siapapun.

Seperti diketahui, keempat orang warga itu yang masih satu keluarga, saat ditemukan sudah tak bernyawa dan dalam kondisi sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) malam.

Kapolrestro Jakbar, Kombes Pasma

Rupanya, bau tak sedap pertama kali tercium oleh petugas PLN yang hendak akan memutuskan instalasi listrik di lokasi kejadian. Namun setelah sampai di rumah tersebut petugas PLN mencium bau tak sedap dan begitu menyengat lalu menghubungi Ketua RT 007 RW 016, setempat yang bernama Asiung.

“Kejadian di hari Kamis tanggal 10 November sekira pukul 18.00 di perumahan Citra 1 Kalideres yang mana ditemukan oleh warga sekitar pak RT mencium bau, sehingga timbul kecurigaan dan memanggil pihak kepolisian dan secara bersama sama membuka rumah,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce di Mapolres Metro Jakarta Barat, pada Jumat (11/11/2022).

Usai mendobrak pintu yang terkunci, petugas menemukan empat mayat terdiri dari dua pria dan dua wanita. Empat mayat berada di posisi yang berbeda-beda atau tidak berkumpul di satu titik.

“Dilakukan pembukaan secara paksa dan ditemukan ada empat mayat, dua laki-laki dan dua perempuan yang berbeda beda posisinya, ada yang di belakang ada di kamar tengah dah ada di ruang tamu,” kata Pama.

Lanjut Pasma, dari keempat mayat yang, tiga orang sudah berumur diatas 50 tahun atau bisa disebut kategori lanjut usia.

“RY (71), RN (68), dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan DG (69) merupakan ipar dari bapaknya,” ucap Pasma.

Hasil pemeriksaan sementara, polisi menyebut tidak ada luka bekas kekerasan dalam tubuh ke empat warga.

“Anggota yang menyaksikan hasil pemeriksaan, bahwa terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan,” kata Pasma.

Kini, ke empat jenazah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan otopsi. Sedang petugas sedang melaakukan pencarian keluarga dekat para korban.

Terlalu Tertutup
Menurut Handoyo, ipar dari istri korban Ny. RN (68), menerangkan bahwa kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit sehingga tidaklah mungkin apabila meninggal karena kelaparan. .

“Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan, kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun, kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga,” ujar Handoyo. Sabtu (12/11/2022).

Kapolsek Kalideres AKP Syafri

Sementara itu Ny. Ris Astuti selaku adik dari korban RN menjelaskan, dimana dirinya terakhir komunikasi itu sekitar 5 tahun yang lalu.

“Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup. Kami berhubungan paling hanya sekadar memberikan ucapan ulang tahun saja. Ya, saya sama adik saya (korban) RM ini tidak ada masalah. Kami sering guyon lah ibarat layaknya seperti kakak dan adik,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, perlu kami sampaikan tidak ada sisa atau bekas makanan itu keterangan sementara, tapi belum tentu menjadi penyebab kematian.

Menurut dokter bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih sebelum meninggal. Sedangkan keterangan dari keluarganya mengatakan, dia tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga inti karena dia yang perempuan itu tujuh bersaudara.

“Kemudian kemarin disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, ” ucapnya.

Menurut dokter, bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih sebelum meninggal
“Tidak ditemukan ada makanan bukan berarti kelaparan, bisa saja orang tersebut tidak mau makan atau tidak berusaha mencari makanan, tapi keluarga itu memang tertutup dan tidak bersosialisasi ,” tutupnya.

Jangan Terjebak Narasi Kelaparan
Pada kesempatan lain, Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko meminta masyarakat tidak berasumsi terkait penyebab kematian satu keluarga di dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022 kemarin.

“Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya,” kata Wahyu, Sabtu (12/11/2022).

Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko.

Walikota Jakarta Barat bersama dengan Kapolsek Kalideres kembali mendatangi kediaman para korban hari ini, Sabtu (12/11/2022). Yani mengatakan, hasil pemeriksaan autopsi salah satu cara untuk mengungkap penyebab kematian para korban. Namun, bukan hanya dilihat dari sisi sari-sari makanan.

“Tapi juga zat-zat yang ada di dalam kandungan,” ujar dia.

Yani membeberkan kembali hasil penyelidikan diantaranya tidak ditemukan bahan pangan di area rumah.

“Galon-galon air tidak ada. Dan di dalam kulkas yang ada juga kosong,” ujar dia.

Tapi, kata dia bukan berarti korban tidak memiliki pangan. “Karena sebelahnya juga tetangganya jualan dan rumahnya juga kita lihat seperti ini, ya,” tandas dia.

Yani menjelaskan, waktu kematian para korban berbeda-beda. Artinya, korban tidak serta-merta empat korban meninggal secara bersamaan. Menurut informasi, yang meninggal bapak, kemudian ibu, disusul paman dan anak.

“Ada proses ya. Bapaknya meninggal informasi yang saya dapat hanya disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu. Yang ketiga adalah pamannya, baru yang terakhir anaknya,” ujar dia.

Karenanya, Yani mengaku masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian. Menurut dia, motif kematian korban masih menjadi tanda tanya dibenaknya.

“Nah, inikan ada sesuatu gituyah yang memang apa motif, sebab-sebab kematiannya tentu ini masih dalam penyelidikan pihak Polri,” ujar dia. (*Hma/Ash,/Kop/MasTe/Lpn6)