Jakarta, Lapan6online.com : Kasus korban jiwa akibat wabah corona di Indonesia mencapai 48 kasus. Diantara korban meninggal terdapat enam orang dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal itu disampaikan Ketua Umum PB-IDI, dr. Daeng M. Faqih di akun twitter resmi IDI, @PBIDI.
“Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19,” tulis akun tersebut, lansir Kiblat.net, Ahad (21/03/2020).
“Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan atas musibah ini,” sambung akun itu.
Dokter yang meninggal adalah dr. Hadio Ali yang merupakan IDI Cabang Jakarta Selatan, dr. Djoko Judodjoko yang merupakan IDI Cabang Kota Bogor, dr. Laurentius P yang merupakan IDI Cabang Jakarta Timur, dr. Adi Mirsaputra IDI Cabang Bekasi, dr. Ucok Martin IDI Cabang Medan, dr. Toni D. Silitoga yang merupakan IDI Cabang Bandung Barat.
Sementara itu, netizen juga turut mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya enam dokter itu. Akun @prabawananda mengucapkan terima kasih atas dedikasi para dokter dalam mengatasi Corona.
“Selamat jalan pahlawan kemanusiaan. Terima kasih atas dedikasinya terhadap bangsa dan negara,” tulisnya.
IDI Desak Pemerintah Berlakukan Lockdown
Sebelumnya, banyaknya korban jiwa dan pasien yang positif yang mencapai 514 kasus direspon Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan meminta Pemerintah segera memberlakukan lockdown atau isolasi diri. IDI berpendapat, cara itu merupakan langkah efektif untuk menekan penyebaran virus Covid-19 alias corona.
“Iya amat sangat setuju lockdown dan minta segera diberlakukan karena itu penting,” kata Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban di Jakarta, seperti dikutip Law-Justice.co, Minggu (22/3/2020).
Dia meminta pemerintah untuk tidak alergi dengan istilah lockdown untuk memerangi penyebaran virus corona. Menurutnya, Indonesia perlu waspada mengingat ada potensi fenomena gunung es berkenaan dengan virus tersebut.
Artinya, dia mengungkapkan, ada kemungkinan penambahan jumlah pasien secara signifikan kalau pandemik ini tidak ditangani secara serius.
(*/RedHuge/Lapan6online.com)