“Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia dan hendak kembali ke kampung halamannya masih banyak yang ditemukan memanfaatkan jalan tikus atau jalur tidak resmi untuk kembali ke tanah air,”
Entikong | Sanggau | KalBar | Lapan6Online | Pasca merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 secara global, negara Malaysia melakukan lockdown dan menutup seluruh pintu perbatasan, salah satunya di Tebedu yang berseberangan dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, guna memutus mata rantai dan mengurangi penularan Covid-19, termasuk dari Indonesia khususnya provinsi Kalimantan Barat.
Menyikapi hal tersebut, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia dan hendak kembali ke kampung halamannya masih banyak yang ditemukan memanfaatkan jalan tikus atau jalur tidak resmi untuk kembali ke tanah air.
Melihat kondisi ini, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif Raider 641/Beruang memperketat pengamanan dan pengawasan di jalur tidak resmi sektor kiri maupun kanan PLBN Entikong dengan waktu pengawasan 1 X 24 jam setiap harinya.
Semua WNI yang ditemukan pulang dari Malaysia melewati jalan tikus akan dibawa ke PLBN Entikong untuk mengikuti rangkaian pemeriksaan protokol kesehatan, pencatatan biodata dan pemeriksaan keimigrasian serta kepabeanan yang sudah disiapkan, sehingga bisa dipastikan semua WNI yang memiliki gejala terinfeksi Covid-19 atau tidak akan terdata semua.
“Sejak tanggal 1 April sampai dengan hari ini sudah ada 144 WNI yang pulang ke Indonesia dari Malaysia lewat jalan tikus sektor kanan dan kiri PLBN Entikong,” jelas Letkol Inf Kukuh Suharwiyono Dansatgas Pamtas Yonif Raider 641/Beruang pada Kamis (16/04/2020).
“Jika dilihat sampai dengan hari ini jumlah WNI yang pulang dari Malaysia melewati jalur tidak resmi di prediksikan akan meningkat, apalagi menjelang bulan suci ramadan,” ujar Kukuh. (Bry/Ipul)
*Sumber : suaraborneo.com