“Kami ini mau masuk ke gedung KPK dan mau laporan, tapi mereka itu bilangnya kasar banget, ada kata-kata kotor lah yang diucapkan. Kami intinya di halangi. Laporan yang ingin kami berikan juga di ambil paksa.”
Jakarta, Lapan6online.com : Aksi Aliansi Rakyat Indonesia atau AIRIN di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi dibubarkan paksa dan diusir sekelompok Preman. Para Preman itu juga menyita berkas dokumen laporan AIRIN.
Diketahui, AIRIN sejak kemarin Senin (18/5/2020) telah menggelar aksi demonstrasi mendukung Polri dan KPK mengusut dugaan korupsi pada program Kartu Prakerja yang digulirkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Namun pada aksi hari ini, Selasa (19/5/2020) aksi AIRIN yang ingin melaporkan berkas ke KPK dihalangi belasan preman.
“Kami datang ke KPK itu ingin menyampaikan laporan, kemudian datanglah itu belasan Orang memakai baju preman, bahkan ada yang rambutnya itu di ikat dengan kain seperti pendekar. Kami disuruh pulang, teman saya di tendang juga itu,” Koordinator AIRIN Deni Iskandar dalam keterangan resminya kepada redaksi Lapan6online, Selasa (19/5/2020) sore.
Deni menjelaskan, kedatangannya ke gedung KPK untuk melaporkan kasus dugaan korupsi program Kartu Prakerja di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ia meyakini, belasan preman yang menghalanginya tersebut adalah bagian dari ormas. Namun Deni tidak menyebut nama ormasnya.
“Saya yakin itu ormas, bukan polisi. Kami gak demo, kami ini mau masuk ke gedung KPK dan mau laporan, tapi mereka itu bilangnya kasar banget, ada kata-kata kotor lah yang diucapkan. Kami intinya di halangi. Laporan yang ingin kami berikan juga di ambil paksa.” Kata Deni.
Meski begitu, Deni menambahkan, pihaknya akan tetap mengusut tuntas dugaan korupsi Kartu Prakerja dan akan kembali ke KPK.
“Kami akan datang lagi ke KPK. Justru ini jelas sekali kalau sudah begini. Indikasi-indikasinya sudah jelas sekali, dan kami akan datang lagi ke KPK.” tandas Deni.
(RedHuge/Lapan6online)