Aksi Damai Ribuan Honorer Garut Berujung Ricuh, Gegara Ucapan Dewan “Silahkan kalian menangis dengan tangisan indah”

0
377
Salahsatu peserta aksi menangis gegara ucapan dewan yang meyayat hati/Foto2 : Deden JS

NEWS | PERISTIWA

“Sehingga salah satu massa aksi berlari ke arah kerumunan massa dan berorasi dengan ucapan pimpinan dewan tersebut, keadaan massa tidak bisa di hindari yang kurang terkontrol emosional menyebabkan merusak papan nama dan membuka paksa pintu gerbang dewan DPRD Kab. Garut,”

Garut | JABAR | Lapan6Online : Ribuan guru honorer yang tergabung dalam FAGAR (Forum Aliansi Guru dan Karyawan,red) Kabupaten Garut di Halaman Gedung DPRD Kabupaten Garut, pada Jumat, (14/6/2024).

Suasana audensi di gedung paripurna

Namun awalnya aksi damai yang dilakukan berujung ricuh akibat peserta aksi yang tidak diperbolehkan masuk ke gedung DPRD Kabupaten Garut Jawa Barat.

Akibatnya gerbang pembatas yang terjadi aksi dorong mendorong roboh akibat didobrak langsung okeh peserta aksi. Tidak hanya gerbang yang rusak, papan informasi juga dirubuhkan oleh peserta aksi.

Massa aksi terus bertahan menunggu keputusan DPRD Kab. Garut hingga pukul 17.00 WIB untuk menyuarakan aspirasi guru non ASN, penjaga sekolah dan tendik agar di angkat menjadi P3K.

Akan tetapi massa berakhir ricuh dengan merusak papan nama DPRD Kab. Garut dan mendobrak pintu gerbang gedung DPRD Kab. Garut di karenakan pimpinan dewan yang bernama Dra. Hj. Euis Ida Wartiah, M.Si akan melarikan diri dari kepungan massa aksi.

Sehingga salah satu massa menghadang dan memohon agar pimpinan dewan untuk menemui masa, akan tetapi pimpinan dewan tanpa di sadari menyinggung perasaan masa demonstrasi dengan mengucapkan kalimat “Silahkan kalian menangis dengan tangisan indah” ucap anggota dewan tersebut.

Sehingga salah satu massa aksi berlari ke arah kerumunan massa dan berorasi dengan ucapan pimpinan dewan tersebut, keadaan massa tidak bisa di hindari yang kurang terkontrol emosional menyebabkan merusak papan nama dan membuka paksa pintu gerbang dewan DPRD Kab. Garut, keadaan massa aksi terus meraksek masuk ke depan kantor DPRD Kab. Garut sehingga saling berdesakan menyebabkan beberapa massa aksi ada yang pingsan.

Di sisi lain perwakilan pengurur Fagar sedang audensi di gedung Paripurna DPRD menyuarakan aspirasi suara guru non ASN, penjaga sekolah dan tendik agar di angkat menjadi P3K dengan penambahan kuota di tahun 2024 untuk guru sebanyak 2.000 dan untuk penjaga sekolah, tendik agar di angkat menjadi P3K karena pengabdian beliau pada negara patut di hargai.

Masa demonstrasi masih bertahan walaupun kedinginan, kehujanan sampai sekarang menunjukan pukul 19.30 WIB. Mereka berjanji pantang pulang sebelum membuahkan dari hasil perjuangan.

Massa aksi yang pingsan langsung dievakuasi

Sampai dengan pukul 20.00 terlihat masa masih memadati area halaman Gedung DPRD untuk menunggu keputusan perwakilan mereka yang sedang melakukan ausiensi dengan DPRD dan Sekda Kabupaten Garut. (*Deden JS)