Anak Penggali Makam Jenazah Pasien Covid-19 Putus Sekolah, Gegara Bapak Telat Gajian

0
37
Foto : dok.merfeka.com
“Menjadi penggali kubur jenazah Corona, Indra bekerja serabutan, terkadang buruh bangunan dengan penghasilan tak seberapa. Untuk makan saja tak cukup apalagi untuk kebutuhan sekolah anaknya,”

Prabumulih | SumSel | Lapan6Online : Seorang siswi SMP Prabumulih, Sumatera Selatan, bernama Oktafiani (14) harus putus sekolah karena tak mampu membayar SPP. Ironisnya, ayah Oktafiani bekerja sebagai penggali makam jenazah pasien Covid-19.

Ayah Oktafiani, Indra Mayu menuturkan, dirinya dan tujuh rekannya memulai pekerjaan itu sejak Mei 2020 dan sudah menggali kuburan sebanyak 13 jenazah Covid-19.

Pada bulan pertama dia menerima gaji Rp1,5 juta namun selama dua bulan terakhir gajinya tak kunjung dibayarkan.

“Bulan pertama gajian lancar saja, tapi sejak Juni kemarin belum gajian, tidak tahu kenapa bisa telat,” ungkap Indra, pada Selasa (14/07/2020).

Lantaran tak punya uang, dirinya terpaksa tidak melanjutkan sekolah anaknya yang duduk di bangku kelas II SMP Muhammadiyah Prabumulih. Sebab dia harus menyiapkan uang banyak untuk melunasi tunggakan SPP selama delapan bulan, daftar ulang, dan biaya seragam sekolah. SPP per bulan Rp 100 ribu, seragam sekolah Rp 775 ribu dan daftar ulang Rp 400 ribu.

“Saya tidak punya uang lagi, jadi anak saya tidak bisa melanjutkan sekolahnya,” ujarnya.

Sebelum menjadi penggali kubur jenazah Corona, Indra bekerja serabutan, terkadang buruh bangunan dengan penghasilan tak seberapa. Untuk makan saja tak cukup apalagi untuk kebutuhan sekolah anaknya.

“Alhamdulillah masih bisa kami syukuri dengan rizki yang diterima, walaupun makan masih kurang,” ujarnya.

Mendapat kabar tersebut, mantan Gubernur Sumsel yang kini menjadi anggota DPR RI Alex Noerdin mengutus timnya untuk menemui keluarga Indra. Najib Asmani mengatakan, pihaknya memberikan bantuan untuk melunasi tunggakan sekolah Oktafiani agar kembali melanjutkan pendidikan.

“Kami tak ingin anak-anak putus sekolah karena kondisi Covid-19. Apalagi Sumsel dikenal daerah pelopor program sekolah gratis yang dilakukan pak Alex saat masih menjadi gubernur,” kata dia. (Fik/mdk)

*Sumber : merdeka.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini