“Awalnya datang 11 orang, lalu datang lagi 9 orang. Sehingga total ada 20 orang TKA yang menginap di kos-kosan ini. Semuanya berasal dari Tiongkok,”
Lapan6OnlineKalBar | Mempawah : Tidak kurang dari 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok, siap dipekerjakan pada proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Alumina Borneo Indonesia (BAI) yang terletak di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
Ke-20 orang itu bahkan sudah berada dan tinggal di Kota Mempawah sejak beberapa waktu lalu. Kehadiran mereka terkonfirmasi melalui rekaman video amatir yang diambil oleh masyarakat di pasar Mempawah, pada Jumat (07/05/2021) malam.
Saat dikonfirmasi awak media, Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Kalbar Wilayah Kerja Mempawah, Eko Andriatno tidak mengelak dengan kehadiran 20 TKA asal Tiongkok tersebut. Eko mengayakan saat ini, para TKA tersebut menginap di kos-kosan di Jalan A Djaelani atau di sekitaran Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Mempawah.
“Awalnya datang 11 orang, lalu datang lagi 9 orang. Sehingga total ada 20 orang TKA yang menginap di kos-kosan ini. Semuanya berasal dari Tiongkok,” ungkap Eko.
Eko menyatakan, pihaknya sudah telah melakukan pendataan terhadap 20 TKA tersebut. Menurut Eko, 20 TKA ini terpaksa menginap di kos-kosan di Mempawah lantaran base camp di lokasi pekerjaan mereka belum siap.
“Base camp di sana (lokasi pekerjaan SGAR) belum siap. Kita sudah koordinasi dengan PT BAI, dan kemungkinan dalam minggu ini mereka bisa masuk ke lokasi kerja. 20 TKA ini terdiri dari 19 laki-laki dan 1 perempuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait kelengkapan dokumen, pihak Ketenagakerjaan Provinsi Kalbar Wilayah Kerja Mempawah juga telah melakukan pengecekan. Dia memastikan seluruh TKA telah memenuhi syarat dan kelengkapan dokumen yang diperlukan.
“Dalam hal ini ranah kami hanya RPTKA dan notifikasi. Sedangkan lainnya kewenangan Imigrasi. Namun kami mengecek, notifikasi dan pasport, visa serta bukti karantina di Wisma Atlet juga sudah ada,” kata dia.
Eko juga membenarkan, jika dari seluruh TKA asal Tiongkok tersebut tidak satupun yang bisa berbahasa Indonesia. Hanya beberapa orang yang memiliki kemampuan bahasa inggris.
“Dilihat dari notifikasi dan jabatan, sepertinya mereka (20 TKA) ini merupakan tenaga ahli di bidang pekerjaannya. Sejauh ini, kita masih menunggu kedatangan penanggungjawab TKA. Kemungkinan setelah lebaran baru bisa datang ke Mempawah,” katanya. (FikA/Saepul)
*Sumber : infoindonesia.co