OPINI
“Tercatat pada 2020 sekitar 287.000 perempuan di seluruh dunia meninggal terkait kehamilan dan persalinan. Itu setara dengan 800 kematian sehari, atau satu kematian setiap dua menit,”
Oleh : Eva Ummu Naira,
SEBUAH laporan baru oleh badan PBB terkemuka seperti WHO, UNICEF dan UNFPA, Bank Dunia dan UNDESA bidang kependudukan mengungkapkan kecenderungan kematian ibu tahun 2000 hingga 2020 meningkat.
Berdasarkan laporan yang dilansir voaindonesia.com (23-2-2023), tercatat pada 2020 sekitar 287.000 perempuan di seluruh dunia meninggal terkait kehamilan dan persalinan. Itu setara dengan 800 kematian sehari, atau satu kematian setiap dua menit. Dan memperkirakan satu perempuan meninggal setiap dua menit, selama kehamilan atau persalinan.
Yang sangat menyedihkan kasus tingginya angka kematian ibu (AKI) terjadi di negeri Muslim, seperti di Afganistan yang dirilis badan kesehatan dunia (WHO) terjadi 620 kematian per 100.000 kelahiran hidup (KH).
Tak jauh berbeda dengan Afganistan, di Indonesia AKI juga masih cukup tinggi yaitu 305 per 100.000 KH, dan salah satu penyebabnya antara lain hipertensi pada kehamilan. Pemerintah pun mengatakan akan berusaha menurunkan AKI menjadi 183 per 100.000 KH.
Tentu saja banyak faktor yang menyebabkan masih tingginya AKI seperti yang terjadi di Indonesia, terkait asupan gizi untuk ibu hamil apakah sudah terpenuhi, pengecekan selama kehamilan apakah aksesnya mudah ditemui di seluruh pelosok wilayah? Dan sarana prasarana kesehatan yang belum merata di tanah air.
Faktor lain adalah persoalan kemiskinan tak pelak menyebabkan ibu hamil sulit mendapatkan makanan bergizi. Seperti kita ketahui tuntutan hidup di sistem saat ini amatlah mahal. Mahalnya harga kebutuhan pangan terus merangkak naik, belum lagi biaya hidup lainnya.
Kalaupun ada biaya murah bahkan gratis tentu tak sama dengan pelayanan dan fasilitas yang berbayar. Bisa dipastikan akan sulit menekan bahkan mengurangi jumlah AKI ini. Itu semua terjadi karena abainya peran negara mengurusi urusan rakyatnya.
Namun lain halnya dengan sistem Islam. Islam adalah agama yang sempurna, tak ada satu permasalahan manusia yang tak bisa diselesaikan dengan syariat-Nya. Islam menetapkan kebutuhan atas pangan, sandang dan papan adalah kebutuhan pokok tiap individu rakyat dan kesehatan, pendidikan serta keamanan adalah hak dasar bagi rakyat yang harus dipenuhi negara.
Penguasa tak boleh berlepas dari tanggung jawab mengurusi urusan rakyatnya karena akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Pemimpin adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus” (HR Bukhari).
Salah satu tanggung jawab pemimpin yakni dengan menyediakan layanan kesehatan bagi rakyatnya secara cuma-cuma alias gratis sehingga tak ada lagi masalah meningkatnya kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan.
Maka, hanya dengan penerapan sistem Islam secara menyeluruh sajalah akan terwujud pelayanan kesehatan yang baik dan paripurna, tak terkecuali pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, niscaya angka kematian ibu akan tuntas diselesaikan tak hanya di Indonesia tapi di seluruh negeri Muslim lainnya. [*]
*Penulis Adalah Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok