Oleh : Muslim Arbi
SETELAH Musra (Musyawarah Rakyat) di Istora Senayan. Ada yang sebutkan Musra: Musuh Rakyat. Ahad (14/5). Orasi ber -api2 Jokowi tentang kriteria pemimpin harus berani dan tidak sebut nama Ganjar di acara itu. Spekulasi mengarah ke: Prabowo Subianto.
Prabowo lalu lakukan pertemuan dengan makan bersama Gibran. Nampaknya Prabowo bersiap umum kan pencapresan. Sedang menjaring cawapres? Atau ketemu Gibran hanya untuk ledek Megawati?
Karena setelah itu Gibran di panggil PDIP untuk klarifikasi atas dukungan Projo (relawan pro Jokowi) dan keluarga Jokowi yang tersiar dukung pencapresan Prabowo.
Ada pesan halus. Jokowi dan Megawati sedang main tik-tok soal pencapresan. Mega – PDIP capreskan Ganjar Pranowo. Jokowi main 2 kaki. Dukung Ganjar dan dukung Prabowo.
Dari dua permainan petak umpet itu. Kelihatan nya berusaha menghimpit Anies. Dan Anies di persulit dengan kasus Sekjen Nasdem: Jhonny G Plate.
Permainan for play pilpres. Ini menarik. Di kaji dan di cermati. Tapi pertanyaan nya: mengapa sampai Jokowi dan Megawati menurunkan kekuatan full power untuk berupaya menghentikan langkah Anies di pilpres dengan menurunkan dua pemain utama: Bowo dan Ganjar untuk ganjal Anies?
Sebelum nya setelah gagal Anies di sudutkan dengan kasus Formula E – KPK dan Gugatan Moeldoko-MA?
Apakah begitu takut dan khawatirnya Jokowi dan Megawati sehingga untuk mengkandaskan Anies. Bermain dengan berbagai jurus dan laga?
Publik mencermati sambil rileks dan santai mengamati permainan petugas Partai dan Emak Asuh nya itu. Karena kelihatan: Panik betul hadapi hajatan Pilpres 2024 nanti.
Padahal sebetul nya tidak perlu ngoyo gitu. Turun gelanggang. Back up Capres Andalan nya. Masa iya sih presiden jadi timses Capres yang masih jabat gubernur dan Mentri? Dan berusaha maksimal kalahkan mantan Gubernur yang adalah mantan menteri nya?
Bisa permainan Jokowi dan Megawati himpit Anies dengan serang ke jantung Nasdem dengan menahan Sekjen Nasdem. Akan bikin Surya Paloh gelagapan?
Tapi, nampak nya Bos Metro tv dan Media Indoensia akan memainkan sejumlah jurus. Untuk bangun benteng pertahanan untuk tetap kawal Anies. Dari gempuran Jokowi dan Megawati.
Apakah Jokowi dan Megawati sedang bersihkan gelanggang sebelum bertarung? Atau sedang bikin becek lapangan. Akhirnya licin dan tergelincir sendiri?
Apakah Jokowi dan Megawati sedang jadi gunting untuk gunting Anies? Atau akan gunting diri sendiri?
Asyik juga sih mencermati gelanggang politik para penakut yang takut bayangan dan takut perubahan.
Kalau perubahan: Ternyata semakin baik. Dan biasanya akan semakin baik. Kenapa harus takut? Takut pada pada perubahan?
Dan tidak perlu takut. Kalau matahari pasti akan terbit besok. Dan perubahan pasti terjadi.
Jadi jangan takut mati karena perubahan. Sehingga semua cara di tempuh untuk membendung perubahan. Rasanya tidak mungkin ya? Kukusan: 23 Mei 2023. (*)
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan