Jakarta, Lapan6online.com : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir di tengah-tengah massa Forum Betawi Rempug (FBR) saat merayakan Milad FBR ke 18 di Kemayoran Jakarta Pusat. Anies mengatakan, melalui Milad FBR ke 74, Jakarta dapat menjadi contoh bagi toleransi dan keberagaman etnis dan suku bangsa di Indonesia.
“kita berharap Jakarta terus menjadi contoh, yang berada di atas panggung ini adalah gambaran Indonesia yang unik dari Indonesia, seperti yang berkali-kali saya sampaikan bukan sekedar keberagamannya yang membuat Indonesia luar biasa, namun karena adanya persatuan.” Gubernur Anies Baswedan saat Milad FBR ke 18 di Kemayoran Jakarta Pusat, Minggu (8/9/2019).
Menurut Anies, banyak bangsa lain yang beragam dan berbhinneka tapi mereka tak bersatu seperti di Indonesia.
“Yang unik adalah di sini,” kata Anies.
” Ada keberagaman, ada kebhinekaan, tapi di Indonesia ada persatuan dan simbolnya adalah Jakarta.” tandasnya.
Menurut Anies, di Jakarta inilah persatuan Indonesia dideklarasikan terutama di Kramat. Dan di Jakarta inilah negara Indonesia dideklarasikan di (daerah) Pegangsaan.
“Negeri ini dipertahankan di seluruh wilayah tapi inspirasinya, simpulnya, ada di Jakarta. Masyarakat Indonesia harus berterima kasih, karena masyarakat Betawi telah menjadi simpul dari persatuan Indonesia,” tandas Anies.
Diakhir sambutannya, Anies membacakan pantun khusus untuk FBR, “Pendekar Silat berlatih sendirian, terlalu bersemangat lupa pakai sabuk.. Senang dapat hadir di Kemayoran, menyapa sahabat Forum Betawi Rempug,” kata Anies Baswedan.
Sementara Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono mengatakan FBR ke depannya akan semakin berkiprah, sebab menurut Kapolda, berdasar hasil survei, FBR disebut sebagai ormas yang paling berpengaruh.
“Saya membaca dari salah satu survei yang menyebutkan bahwa FBR merupakan Ormas yang paling berpengaruh di Jakarta,” ujar Kapolda.
Kapolda meminta agar FBR terus berkiprah di tengah Jakarta yang merupakan barometer Indonesia. “Jakarta adalah barometer, jadi apa yang terjadi di Jakarta maka akan berpengaruh secara nasional,, Mari jaga keberagaman, toleransi dan tidak ada perbedaan-perbedaan.” tandasnya.
Acara juga dihadiri oleh Imam Besar sekaligus Ketua Umum FBR, KH Lutfi Hakim, Raja-raja se-Nusantara, Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya, Anggota DPR RI, Anggota Dewan Perwakilan Daerah DKI Jakarta, Anggota DPRD DKI Jakarta, Walikota Tangerang Selatan Airin, Walikota Bekasi, Kapolda Metro Jaya dan Jajarannya, para Tokoh Masyarakat dan Kyai di Indonesia.
Selain itu, hadir juga para Tokoh Nasional serta Perwakilan Adat Istiadat dari berbagai daerah, seperti Tokoh Adat Papua, Papua Barat, Manado, Makasar, Solo, dan perwakilan Adat lainnya. Juga ada tokoh agama lain seperti tokoh agama Budha dan Kristen, serta dihadiri oleh Direktur Ancol dan Mayora serta perusahaan lainnya.
Selain zikir, tahlil dan tahmid, Acara juga diramaikan dengan berbagai tarian daerah, seperti tarian Betawi dan tarian Adat Papua. Juga ada suguhan silat Betawi dari perguruan Pencak Silat se-Jabodetabek sebagai salah satu tradisi budaya nasional.
Uniknya, untuk Milad kali ini, FBR secara khusus menyoroti polemik yang terjadi di tanah Papua. Tampak di depan panggung spanduk besar bertuliskan “FBR Sayang Papua, Nyok Kite Jage NKRI”.
Secara khusus sebelum acara dimulai, KH Zarkasih Usman salah satu kyai sepuh nasional meminta kepada seluruh hadirin yang hadir di Milad FBR ke 18 ini untuk mendo’akan keselamatan bangsa Indonesia dan keselamatan rakyat Papua di tengah konflik politik yang sempat memanas sepekan lalu. (Hugwid31)