“Kemampuan ini dilatih untuk menciptakan sebuah peluang usaha dari sebuah permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Salah satunya yaitu adanya permasalahan lingkungan terkait masalah sampah yakni limbah kulit jeruk dan ampas teh,”
Pontianak/Kalimantan Barat, Lapan6Online : Mahasiswa Universitas Tanjungpura (UNTAN,red) Pontianak, Kalimantan Barat melakukan kegiatan inovasi ilmiah memanfaatkan kulit jeruk dan ampas teh. Limbah dari buah jeruk dan teh ini diolah menjadi produk aroma terapi anti serangga.
Era revolustri industri 4.0 saat ini memunculkan banyak kemungkinan dan kesempatan baru di berbagai bidang. Salah satunya yaitu mengembangkan kemampuan wirausaha dengan memanfaatkan ilmu terapan IPTEK. Kemampuan ini dilatih untuk menciptakan sebuah peluang usaha dari sebuah permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Salah satunya yaitu adanya permasalahan lingkungan terkait masalah sampah yakni limbah kulit jeruk dan ampas teh.
Hal ini seperti yang diutarakan oleh Noverando Rafiel Angelo (FMIPA Kimia) bahwa, “Berdasarkan literatur, kulit jeruk mengandung rendemen minyak atsiri yang cukup tinggi, dengan kandungan utamanya yaitu senyawa limonen sebesar 96%. Umumnya aromaterapi menggunakan lebih dari satu minyak atsiri, maka dari itu salah satu bahan yang potensial dikombinasikan dengan limonene sebagai aromaterapi anti serangga yaitu ampas teh. Ampas teh mampu memberikan aroma harum dan efek menenangkan karena memiliki senyawa katekin, selain itu kandungan katekinnya memiliki efek replensi terhadap serangga sehingga berpotensi besar menjadi peluang usaha,” urainya.
Sedangkan, produk yang dibuat oleh dua mahasiswa ini yaitu produk aroma terapi wangi kesegaran jeruk dan teh dengan aroma yang tidak disukai serangga bernama“L&T Fresh” yaitu singkatan dari Limonene & Tea Fresh dikembangkan oleh Noverando Rafiel Angelo (FMIPA Kimia) dan Heni Puspita Sari (FMIPA Kimia) dengan dosen pembimbing H. Afghani Jayuska, M.Si.
“L&T Fresh” merupakan produk aroma terapi anti serangga berbentuk Reed diffuser yaitu botol berisi cairan dengan kombinasi aroma jeruk dan teh, alat ini tidak menggunakan listrik namun hanya menggunakan stick bambu atau rotan berpori sebagai pelepas aroma terapinya.
Sementara itu, berdasarkan analisisnya di Indonesia sendiri produk aroma terapi anti serangga masih belum ramah lingkungan dan belum banyak dikembangkan.
Menurutnya, produk aromaterapi anti serangga lain itu kebanyakan untuk mengusir nyamuk dan berbahan sintetis yang berbahaya.
Ia menambahkan, “Kami berharap“L&T Fresh” bisa mengurangi permasalahan terhadap serangga, terutama ibu rumah tangga yang lupa menyimpan makanan dengan wadah yang tertutup sehingga dikerumuni semut. Selain itu juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi limbah di kota Pontianak,” tambahnya. Red
*Sumber : thetanjungpuratimes.com