MANCANEGARA
“Biden memperingatkan Netanyahu untuk meminimalkan kerugian bagi warga sipil, khususnya di daerah padat penduduk di Ibu Kota Beirut, dan menegaskan jangan sampai ada Gaza kedua,”
PEMERINTAH AS memberi peringatan keras ke Israel terkait serangan Negeri Zionis itu ke Lebanon. Hal ini terungkap dari rekaman pembicaraan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Rabu (9/10/2024) waktu setempat. Biden memperingatkan Netanyahu untuk meminimalkan kerugian bagi warga sipil, khususnya di daerah padat penduduk di Ibu Kota Beirut, dan menegaskan jangan sampai ada Gaza kedua.
“Tidak boleh ada tindakan militer di Lebanon yang mirip dengan Gaza,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, pada Kamis (10/10/2024).
“Tidak boleh juga menciptakan hasil yang mirip dengan Gaza,” tegasnya menyebut pernyataan Biden.
Perang yang melibatkan Israel terus meluas di Timur Tengah. Hal ini diawali dengan pecahnya konflik antara Israel dan milisi Hamas di Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023.
Hingga saat ini, serangan Israel ke wilayah itu telah menewaskan hampir 42.000 warga sipil Palestina. Perang pun memicu reaksi sekutu Hamas, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, yang membuat Israel juga menyerang kedua kelompok itu.
Aksi ini pun menarik Iran untuk turut dalam peperangan dengan melontarkan ratusan rudal ke Israel pada pekan lalu. Hal ini disebabkan tewasnya pimpinan tinggi militer Iran dalam serangan Israel. Diketahui, Iran merupakan penyokong utama dari Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Sementara itu, pernyataan ini muncul setelah panggilan telepon yang sangat dinantikan antara Netanyahu dan Biden, yang pertama dalam tujuh minggu. Keduanya diharapkan akan berfokus pada tanggapan Israel terhadap serangan rudal minggu lalu oleh Iran.
Dalam beberapa panggilan, Biden sendiri berulang kali telah memberikan peringatan agar Israel mampu meminimalkan korban sipil dalam serangannya di Gaza. Bahkan, baru-baru ini, terungkap Biden pernah menyebut Netanyahu sebagai ‘pembohong sialan’ setelah pasukan Israel menyerang Rafah, Gaza, serta Lebanon.
Menurut laporan CNN, ketegangan antara Biden dan Netanyahu makin memuncak selama musim semi 2024. Terutama setelah percakapan telepon pada April, di mana Biden bertanya kepada Netanyahu, “Apa strategimu, kawan?”
Netanyahu menjawab Israel harus menyerang Rafah, sebuah kota di perbatasan Gaza-Mesir yang menurut IDF menjadi benteng terakhir Hamas di Gaza.
Menanggapi hal itu, Biden dilaporkan mengatakan Netanyahu tidak punya strategi dan menuduh pemimpin rezim Zionis itu hanya peduli pada dirinya sendiri. (*inlh)
*Sumber : inilah.com