“Kami telah melihat adanya indikasi gerak gerik Rusia yang mendukung arah negatif dari perdebatan ini,”
Washington, Lapan6online.com : Amerika serikat (AS) menuduh Rusia terlibat dalam kerusuhan besar yang melanda Chile. Tudingan itu tidak secara sesifik menyebut keterlibatan Rusia, namun AS menyebutkan adanya indikasi pengaruh Rusia dibalik kerusuhan Chile.
Dilaporkan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebutkan adanya indikasi indikasi pengaruh Rusia dalam kerusuhan baru-baru ini yang terjadi di Chile. Dalam dua pekan terakhir negara tersebut diguncang dengan aksi demonstrasi dan kerusuhan memprotes pemerintahan Presiden Sebastian Pinera.
Pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika mengungkapkan terdapat indikasi jelas orang-orang tersebut memanfaatkan kerusuhan di Chile – yang dipicu oleh ketidaksetaraan dan melambungnya biaya hidup dan membelokkannya melalui penggunaan dan penyalahgunaan media sosial.
“Kami telah melihat adanya indikasi gerak gerik Rusia yang mendukung arah negatif dari perdebatan ini,” kata pejabat itu sebagaimana dikutip Reuters, lansir jejak tapak, Kamis 31 Oktober 2019.
Pejabat Chile tidak langsung mengomentari pernyataan itu. Rusia sebelumnya mengaku pihaknya tidak ikut campur urusan rumah tangga negara lain.
Pernyataan Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump “mengecam upaya asing untuk mengacaukan institusi, demokrasi, atau masyarakat Chile.”
Chile terjebak dalam kerusuhan selama dua pekan belakangan, yang membuat Presiden Pinera pada Rabu secara tiba-tiba membatalkan penyelenggaraan KTT APEC dan konferensi perubahan iklim mendatang, untuk “menyelesaikan masalah internal.”
Trump, yang diperkirakan akan meresmikan kesepakatan perdagangan dengan mitra China Xi Jinping pada pertemuan APEC di Santiago pada November, mengatakan pada Kamis bahwa dirinya mendukung keputusan Pinera untuk membatalkan dua pertemuan internasional tersebut.
Pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa campur tangan asing tidak hanya memprovokasi kekerasan baru-baru ini, yang menyaksikan sejumlah bus dan bangunan dibakar. Sistem metro Santiago juga ditutup dan banyak layanan lainnya di kota itu yang tidak beroperasi.
Menurut dia, Rusia telah “berupaya memperparah perpecahan, memicu konflik, dan semua bertindak seperti spoiler untuk debat demokrasi yang bertanggung jawab.”
(reuters/redlapan6online)