“Pemerintah nampak tak serius menangani hal ini, terbukti hingga saat ini belum ada tindakan yang berarti, seolah sulit sekali bagi pemerintah untuk menyudahi, karena baik pemerintah maupun pemodal “bisa jadi” sama-sama diuntungkan. Di sisi lain, rakyatlah yang menjadi korban, rakyat masih terus disuguhi dengan asap yang tak kunjung lenyap,”
Oleh : Nurul Uyun
Lapan6Online : Sudah beberapa pekan asap tebal menyelimuti beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan Akibat kebakaran hutan dan lahan atau mungkin lebih tepatnya adalah “pembakaran” hutan dan lahan yang disengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Karhutla tidak hanya terjadi saat ini. Tetapi, sudah sering dan bahkan masyarakat setempat seolah dipaksa berlangganan menghirup asap yang menyesakkan dada mereka. Saking pekatnya, status udara di kota-kota tersebut sudah berbahaya, jarak pandang hanya beberapa ratus meter saja, sekolah-sekolahpun diliburkan, penerbangan banyak yang tertunda, bahkan sudah memakan korban jiwa.
Dengan kondisi yang terus berulang, seharusnya pemerintah dan jajarannya serta pihak yang bertanggung jawab sudah menyiapkan strategi pencegahan serta solusi terbaik agar hal ini tidak terjadi, sehingga rakyat merasa terlindungi.
Diantaranya dengan tidak memberi celah sedikitpun bagi pengusaha dan koorporasi untuk memuluskan ambisinya atas penguasaan lahan dengan cara yang mudah serta murah. Yaitu, dengan membakar hutan dan lahan.
Akan tetapi, pemerintah nampak tak serius menangani hal ini, terbukti hingga saat ini belum ada tindakan yang berarti, seolah sulit sekali bagi pemerintah untuk menyudahi, karena baik pemerintah maupun pemodal “bisa jadi” sama-sama diuntungkan. Di sisi lain, rakyatlah yang menjadi korban, rakyat masih terus disuguhi dengan asap yang tak kunjung lenyap, perih mata serta sesak dada merasakan ketidak-adilan.
Satu-satunya yang bisa diharapakan hanyalah kuasa Allah SWT dengan menurunkan hujan yang akan mampu memadamkan api serta memadamkan Ambisi para penguasa serta pengusaha atas dunia melalui aturanNya. Wallahu a’lam bisshowab. GF