“Pelatihan ini menyiapkan teknisi- teknisi yang kompeten,handal dibidangnya dan siap bersaing dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tentu tujuannya menyiapkan teknisi-teknisi yang kompeten, handal, mampu bersaing,”
Karawang | Lapan6OnlineJaBar : Penggunaan air conditioner (AC), kini sudah menjadi kebutuhan primer. Baik dalam rumah tangga ataupun komersial, semua menggunakan AC untuk mendinginkan ruangan.
Satu hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan AC adalah apakah teknisi yang memasang sudah berkualifikasi? Ini yang terkadang luput dari perhatian banyak orang, termasuk Anda.
Saat membeli AC di toko elektronik terdekat, biasanya sekaligus dengan biaya instalasi dan pemasangannya. Jika sedang beruntung, Anda akan mendapatkan teknisi yang telah bersertifikasi.
Namun, jika tidak beruntung, bukannya ruangan menjadi sejuk, justru Anda harus membongkar dan mencari jasa teknisi lain karena salah pemasangan AC. Biaya yang dikeluarkan menjadi ekstra.
Padahal, dengan semakin berkembangnya bangunan komersial di Indonesia, seperti kantor, sekolah, rumah sakit, dan mal, profesi sebagai teknisi AC sangat dibutuhkan. Bukannya masalah jumlah tenaga kerja, tetapi mengenai kualitas pekerjaannya.
Ada banyak kasus di mana installer belajar langsung di lapangan tanpa mendapatkan pendidikan formal dari lembaga atau sekolah yang berkualitas.
Inilah yang menjadi tantangan bagi para teknisi AC khususnya yang berada diwilayah Jawa Barat.
Atas tantangan itulah, melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Electroteknika BNSP, ASISI (Asosiasi Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara,red) Karawang menggelar Workshop Pelatihan Okupasi dan Uji Kompetensi Teknisi AC di Karawang, Jawa Barat pada (Sabtu, 10/10/2020).
“Dengan program pelatihan ini, diharapkan skill para teknisi AC teruji dan mendapat sertifikasi. Sehingga tidak perlu diragukan dan bisa dipertanggungjawabkan, karena memasang AC tidak boleh sembarangan, “ terang Dika Ardika, Ketua ASISI Korwil Karawang kepada Lapan6online.com.
Pelatihan Okupasi teknisi AC ini di selenggarakan atas kerja sama BNSP (Badan Setifikasi Nasional), Kementerian Perindustrian, LSPE (Lembaga Sertifikasi Profesi Elektroteknika,red) dan MUTTEK (PT Mutiara tata teknika,red).
“Pelatihan ini merupakan kerjasama semua pihak untuk mencetak teknisi yang kompeten dan benar- benar mampu bersaing dengan tenaga asing yang masuk ke Indonesia,” tambah Dika.
Lebih lanjut Dika menjelaskan bahwa, “Pelatihan ini menyiapkan teknisi- teknisi yang kompeten,handal dibidangnya dan siap bersaing dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tentu tujuannya menyiapkan teknisi-teknisi yang kompeten, handal, mampu bersaing dan yang paling penting bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” jelas Dika.
Para peserta dinilai langsung kecakapannya sebagai teknisi oleh tim asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi Elektroteknika (LSP-ET). Terdapat dua jenis penilaian pada uji kompetensi ini. Pertama yaitu tes kemampuan teori dan kedua tes praktek yang juga berlangsung di BLK Karawang.
Dika dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa para peserta mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Kami di asosiasi sebelum menggelar uji kompetensi ini harus mengajukan dulu minimal peserta itu 40, kemudian dari Kementerian Perindustrian menyetujui serta memberikan subsidi, hasil dari ujian ini peserta yang lolos akan mendapat sertifikat profesi,” ucapnya.
Menurutnya, di era saat ini kepemilikan sertifikat profesi begitu penting. Karena ini menyangkut dengan proses mendapatkan kerja utamanya bagi teknisi AC.
“Perusahaan BUMN dan juga instansi pemerintahan maupun swasta sekarang lebih banyak mempekerjakan teknisi yang bersertifikat makanya ini penting untuk teman-teman teknisi,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menyebut bahwa Asisi sebagai salah satu asosiasi profesi harus mempersiapkan diri sedini mungkin menghadapi perubahan zaman.
“Sejak 2009 lalu digaungkan akan era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dimana setiap pekerja profesi harus bersertifikasi meskipun belum berlaku 100 persen, tapi kami harus mempersiapkan diri untuk menyambut perubahan itu,” tutupnya. Yadi/Zia Ulhaq
Simak Video Terkait ASISI Karawang :