Jakarta, Lapan6online.com : Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2020 direspon oleh Mirah Sumirat SE, Presiden ASPEK Indonesia. Ada beberapa hal yang dikupas Mirah terkait dengan May Day 2020 di tengah ancaman Omnibus Law, Covid-19, PHK Massal, dan janji manis kartu Prakerja.
Secara khusus untuk Kartu Prakerja, ASPEK Indonesia menuntut kepada Pemerintah untuk membatalkan program Kartu Prakerja yang dinilainya sangat tidak bermanfaat dan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat.
“Saat ini rakyat butuh makan, tidak butuh pelatihan online. Jangan menjebak rakyat dengan janji manis kartu prakerja yang manfaatnya tidak dirasakan oleh rakyat!” kata Mirah dalam keterangan pers tertulis, Jumat 1 Mei 2020.
Menurut dia, anggaran sebesar 5.6 Triliun untuk program Kartu Prakerja sebaiknya dialihkan untuk memberikan bantuan langsung kepada msayarakat dan sebagai jaring pengaman bagi korban PHK dampak pandemic Covid 19.
Dalam hal ini, Mirah meminta DPR juga harus tegas untuk meminta dihentikannya program Kartu Prakerja yang diduga sarat dengan patgulipat dan cuma bagi-bagi proyek.
Selain itu, Mirah juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berani tegas dan jujur dalam penegakkan hukum di Indonesia. Mirah meminta KPK mengusut kartu prakerja.
“Selamatkan uang rakyat! Jangan sampai justru di tengah wabah dan jutaan pekerja kehilangan pekerjaan, ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan untuk memperkaya diri dan kelompoknya dari uang rakyat!” tandasnya.
(RedHuge/Lapan6online)