Awas, Jangan Makan Jeruk Bali Setelah Minum Obat, Ini Sebabnya

0
135
Jeruk Bali. (foto: pixabay)

Lapan6online.com : Jeruk bali mengandung senyawa yang bisa menghancurkan obat. Karena itu, setelah minum obat, Anda dilarang mengonsumsinya.

Dilansir dari Dailymail, setidaknya ada 53 obat yang tidak bekerja efektif setelah mengonsumsi jeruk bali. Jeruk bali dapat secara serius memengaruhi cara kerja obat, terutama jika kamu mengonsumsi obat-obatan umum untuk tekanan darah tinggi, aritmia jantung, statin untuk mengurangi kolesterol, atau fexofenadine untuk alergi seperti demam.

Tingkat interaksi dapat berbeda tergantung pada orang, obat dan jumlah buah atau jus jeruk bali yang dikonsumsi.

Misalnya, jika kamu minum banyak jus jeruk bali bersama obat statin (untuk kolesterol) maka obat akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dimetabolisme sehingga akan berada di tubuh lebih lama.

Dosis yang tinggi dalam aliran darah akan meningkatkan risiko kerusakan hati dan otot serta dapat menyebabkan gagal ginjal. Grapefruit mengandung senyawa yang disebut furanocoumarin yang menghambat enzim vital di usus kecil yang bertanggung jawab untuk menghancurkan hampir setengah dari semua obat-obatan.

Banyak obat dipecah dengan bantuan enzim vital yang disebut CYP3A4 di usus kecil. Di sisi lain, furanocoumarin dalam jeruk bali sering memblokir aksi CYP3A4.

Jumlah enzim CYP3A4 di usus bervariasi dari orang ke orang. Beberapa orang memiliki banyak enzim dan yang lain hanya sedikit. Oleh karena itu, jus jeruk bali dapat memengaruhi orang secara berbeda bahkan ketika mengonsumsi obat yang sama.

Hindari konsumsi jeruk bali ketika kamu mengonsumsi obat-obat di bawah ini:

  • Obat kanker seperti : Crizotinib, Dasatinib, Erlotinib, Everolimus, Lapatinib, Nilotinib, Pazopanib, Sunitinib, Vandetanib, dan Vemurafenib.
  • Obat infeksi seperti : Eritromisin, Halofantrine, Maraviroc, Primaquine, Kina, Rilpivirine, Statin, Atorvastatin, Lovastatin, Simvastatin.
  • Obat jantung/pembuluh darah: Amiodarone, Apixaban, Clopidogrel, Dronedarone, Eplerenone, Felodipine, Nifedipine, Quinidine, Rivaroxaban, Ticagrelor.
  • Obat-obatan untuk kegelisahan atau sistem saraf Alfentanil lisan, Buspirone, Dextromethorphan, Fentanyl lisan, Ketamine oral, Lurasidone, Oxycodone, Pimozide, Quetiapine, Triazolam, Ziprasidone.Obat-obatan mual seperti : Domperidone, Imunosupresan, Siklosporin, Everolimus, Sirolimus, Tacrolimus Obat saluran kemih Darifenacin, Fesoterodine, Solifenain, Silodosin, Tamsulosin, Viagra, Fexofenadine (anti-histamin). (*)

*Sumber Publish: Konfrontasi/Jft/AyoBandung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini