”Mereka merasa terbantu dengan adanya bantuan seperti ini walaupun tidak seberapa banyak. Harapan dari mereka semoga pemerintah bisa memperhatikan kami warga Indonesia yang mana pada saat ini kami sangat membutuhkan bantuan seperti ini dari pemerintah pusat atau daerah karena kami rakyat indonesia yang berpenghidupan pas-pas-an, kais pagi makan pagi ,kais sore makan sore bingung minta bantu dengan siapa lagi karena kami juga tidak bisa kerja karena kami disuruh Stay At Home dan diluar sana pun tempat kerja sudah tutup semua, “
Entikong | Sanggau | KalBar | Lapan6Online : Saat ini dunia dihebohkan dengan wabah virus yang bernama corona, tepatnya corona virus disease 19 (covid 19).
Keganasan virus jenis anyar ini telah merenggut 21.284 nyawa manusia dari 471.044 orang yang positif terinfeksi di 198 negara. Kabar baiknya ada 114.228 pasien yang dinyatakan sembuh. Untuk Indonesia tercatat ada 893 kasus positif terinfeksi, 78 meninggal, dan 35 orang sembuh.
Kasus infeksi positif corona tersebar di 24 provinsi. Ini masih data sementara yang masih sangat mungkin akan terus bertambah. WHO sendiri sudah menetapkan wabah virus corona ini sebagai pandemi global.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengatasi virus corona ini, mulai dari sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker bagi yang sakit, program rapid test, karantina individu (bagi yang memiliki gejala covid 19), hingga karantina kota dan negara (lockdown).
Bahkan 70 negara menutup akses penerbangannya untuk mencegah penyebaran virus yang penyebarannya sangat cepat itu. Meskipun begitu, jumlah kasus positif corona dan korban meninggal terus bertambah.
Di balik setiap musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil. Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari musibah virus corona ini. Masyarakat dihimbau untuk tetap berada dirumah atau istilahnya isolasi mandiri mengantisipasi dini pencegahan virus corona.
Namun, berdiam diri dalam rumah tanpa ada aktivitas tentu secara kehidupan dan penghidupan sangat perlu mendapatkan subsidi dan bantuan, terlebih warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap alias sabrutan harus mendapatkan jaminan hidup, jika harus stay didalam rumah.
Inilah persoalan yang dialami warga masyarakat diperbatasan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Dengan himbauan pemerintah dengan berbagai macam cara publikasi baik media online, medsos #dirumahsaja menjadi catatan khusus warga perbatasan. “Kami mau makan apa?, kurang lebih seperti itu yang terucap. Sementara mereka mesti harus mengais rejeki setiap hari, mata pencaharian mereka diluar sana, namun dengan himbauan tersebut, sontak terhenti total.
Namun, inisiatif warga begitu cerdasnya. Salahsatunya adalah warga RT 05, Jl.Pak Tangkir, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat mereka dengan daya upaya serta kesepakatan warga dan pengurus dana bansos, pada hari ini Jumat (03/04/2020) warga masyarakat Entikong RT 05, Sanggau, Kalimantan Barat dengan secara sukarela membagikan sedikit sembako yang isinya : 3 kg beras , 10 bungkus mie , 13 butir telur kepada + 100 KK yang tinggal di Jln Pak Tangkir RT 05, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Tentunya ini wajib diberikan apresiasi besar atas inisiatif mereka, karena dana tersebut diambil dari uang khas Dana Bansos milik warga RT 05 sendiri yang mana selama ini dikumpulkan oleh warga setempat dari rumah ke rumah dengan cara sukarela, seminggu sekali setiap hari Jumat.
Dalam aksi social warga RT 05 tersebut, mereka menyebut Aksi “Dari kita untuk kita”, sedangkan dana yang mereka kumpulkan selama ini, mereka pergunakan sekarang untuk membantu dan meringankan beban yang sedang dialami warga masyarakat sekarang ini.
“Alhamdulillah, hari ini kami warga RT 05 Jl.Pak Tangkir, Desa Entikong berbagi bersama yaitu “Dari Kita Untuk Kita”. Dan saya berterima kasih kepada Pak Saepul yang kebetulan dari Koordinator Media Lapan6online.com Kalimantan Barat telah memberikan tempat untuk bisa melaksanakan acara berbagi bersama warga, meski tidak sebesar jumlahnya. Namun apa yang kami sampaikan ini dapat membantu atas apa yang terjadi saat ini. Ini bukan bantuan pemerintah, bukan juga bantuan dari partai atau organisasi lainnya. Tapi, ini murni dari kita semua. Saya ulangi lagi, bahwa aksi ini tidak ada bantuan pemerintah,” tegas Asmu’i, Ketua RT 05, pada Jumat (03/04/2020).
Masih lanjut Asmu’i bahwa,”Kami yakin sedekah adalah salah satu cara untuk menolak bala atau musibah sebagaimana diajarkan dalam Islam,” ujar RT Asmu’i.
Hal serupa disampaikan oleh Saepul, bahwa “Pilihan untuk membagikan bahan pokok itu dilakukan atas kebijakan terkait pembatasan jarak sosial yang akhirnya juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat. Kami bersinergi dan berupaya memusatkan seluruh energi yang dimiliki untuk ikut mengatasi dampak dari pandemi COVID-19 ini. Acara berbagi ini didepan rumah saya tempat pembagiannya, dan saya selalu mengajak kompak semua warga RT 05 dalam semua kegiatan termasuk gotong royong,” jelas Saepul yang juga sebagai Koordinator Media Lapan6online.com wilayah Kalimantan Barat.
Ditempat yang sama juga disampaikan oleh Yatmin, warga RT 05 mengatakan,”Mereka merasa terbantu dengan adanya bantuan seperti ini walaupun tidak seberapa banyak. Harapan dari mereka semoga pemerintah bisa memperhatikan kami warga Indonesia yang mana pada saat ini kami sangat membutuhkan bantuan seperti ini dari pemerintah pusat atau daerah karena kami rakyat indonesia yang berpenghidupan pas-pas-an, kais pagi makan pagi ,kais sore makan sore bingung minta bantu dengan siapa lagi karena kami juga tidak bisa kerja karena kami disuruh Stay At Home dan diluar sana pun tempat kerja sudah tutup semua, “ ujar Yatmin.
RT Asmu’i mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah, meski warganya telah mendapat bantuan untuk saat ini. Namun, waktu terus berjalan dan kondisi perkembangan Covid-19 tidak tahu sampai kapan? “Warga kami sangat patuh atas semua himbauan yang disampaikan, namun mereka tetap mengharapkan adanya bantuan dari pihak pemerintah. Sehingga tidak ada kekhawatiran hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas RT Asmu’i.
Yatmin berharap atas bantuan pemerintah,“Alhamdulillah hari ini adalah keberkahan bagi warga RT 05. Namun, kehidupan ini terus berjalan. Tentunya kami sekeluarga sangat membutuhkan kebutuhan untuk makan minum kami sekeluarga tiap hari. Kalau kami nekat keluar cari kerja untuk membeli kebutuhan kami sehari-hari disaat virus corona ini sedang merebak bukan berarti kami tidak takut dengan virus corona ini. Kami sangat takut juga, tapi kalau kami tinggal dirumah terus tanpa ada persediaan untuk biaya hidup kami selama Stay At Home bisa-bisa kami sekeluarga mati kelaparan di rumah ,dengan kata lain kami nekat keluar rumah kalau kena virus corona mungkin akan mati. Kalau pun tinggal dirumah pun dalam jangka waktu blm bisa dipastikan tidak tutup kemungkinan kami juga akan mati kelaparan,” pungkas Yatmin. Ipul/Tim
Simak Video Dari Kita Untuk Kita :