Bantah Kritikan Eneng PSI, Rudy : Jakarta Butuh Transportasi JakLingko

0
65
Jak Lingko merupakan sistem transportasi terintegrasi baik rute, manajemen, maupun pembayarannya. Integrasi ini tidak hanya melibatkan antarbus besar, medium, dan kecil TransJakarta, tetapi juga transportasi berbasis rel yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti MRT dan LRT. (Foto: Jakarta.go.id)
“Pernyataan anggota Fraksi PSI itu tidak mendukung program unggulan Pemprov DKI (melalui Dinas Perhubungan dan PT Transjakarta) yang ingin meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat pengguna angkutan umum massal,”

JAKARTA | Lapan6Online : Sebelumnya Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Eneng Malianasari mempertanyakan proyek pengadaan unit armada bus kecil ber-AC yang terintegrasi dengan JakLingko. Proyek itu dinilainya terlalu mahal.

Dipemberitaan, Eneng mengatakan mahalnya program bus kecil ber-AC bisa terlihat dari E-Katalog LKPP yang memuat harga rata-rata jasa angkot ber-AC sebesar Rp5.339 per kilometer untuk jarak tempuh 180 kilometer per hari, dan Rp5.826 per kilometer untuk jarak tempuh 200 kilometer per hari.

Eneng mengatakan, setiap hari PT Transjakarta berpotensi membayar setiap angkot sebesar Rp Rp1.048.640 untuk jarak tempuh 180 kilometer dan Rp 1.067.833 untuk jarak tempuh 200 kilometer.

“Mobilnya pakai Daihatsu Granmax dan Suzuki Carry tapi biayanya lebih dari Rp 1 juta per hari, rasanya kok tidak logis. Sebagai perbandingan, sewa mobil Kijang Innova termasuk sopir dan BBM biasanya tidak sampai Rp1 juta per hari. Padahal harga beli mobil, fitur, dan konsumsi BBM Kijang Innova jauh di atas Daihatsu Granmax dan Suzuki Carry,” kata Eneng, Minggu (29/8/2021).

Disinyalir Tak Didukung Data Valid

Merespon pernyataan Eneng, Wakil Ketua Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD DKI Taufik Azhar menyesalkan kritikan tersebut. Menurut Taufik, kritikan Eneng hanya berdasar pada pencarian browsing di internet dan disinyalir bukan data valid.

“Kritikan Eneng hanya berdasar pencarian browsing di Google. Bukan data yang valid, sehingga bisa menimbukan interprestasi masyarakat. Karena nilai pengadaan 3.000 armada Metro Trans mencapai Rp1 triliun lebih. Ini yang sama sekali tidak masuk akal,” ujar Taufik Azhar.

Demikian juga dengan Bendahara Umum Koperasi Wahana Kalpika (KWK) M Sitohang menilai pernyataan Eneng tidak didukung oleh data yang valid, sehingga hanya membuat gaduh di masyarakat, serta 11 operator peserta lelang E-Katalog.

“Pernyataan anggota Fraksi PSI itu tidak mendukung program unggulan Pemprov DKI (melalui Dinas Perhubungan dan PT Transjakarta) yang ingin meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat pengguna angkutan umum massal,” kata Sitohang.

Ia mengatakan, pengadaan armada bus Mikrotrans ber-AC telah dibahas secara mendalam oleh Pokja. Selain itu, pengadaan bus kecil ber-AC merupakan program unggulan Pemprov DKI.

“Pengadaan Mikrotrans ini sudah tepat. Juga telah dilelang, dan pemenangnya 11 operator yang memenuhi persyaratan secara profesional dan prosedural BPPBJ. Pemprov DKI juga telah menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS),” tandasnya.

Dukung JakLingko

Senada dengan Taufik Azhar dan M Sitohang, Rudy Darmawanto ketua Poros Rawamangun mendukung Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan perubahan demi terwujudnya moda transportasi yang bagus dan tepat sasaran.

“Poros rawamangun mendukung program pemda atas pengadaan kendaraan Bus yang terintegrasi ke dalam program JakLingko,” kata Rudy kepada redaksi, Rabu (1/9/2021).

Menurutnya, kebutuhan moda transportasi yang baik, nyaman dan aman, sangat dibutuhkan masyarakat Jakarta. Ia pun membantah kritikan politikus PSI.

Menurut Rudy, kritikan Eneng tak beralasan dasar yang kuat dan cenderung mengada-ada. Menurut dia, Jakarta butuh pembenahan Transportasi.

Rudy pun meminta Eneng tak asal mengkritik. “Kritik tersebut tidak rasional dengan perbandingan harga yang disampaikan, disinyalir itu dari data yang juga tidak akurat. Jangan asal kritik dong,” tandasnya. [RED]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini