London, Lapan6online.com : Konflik militer di Laut China Selatan diprediksi meningkat pada bulan-bulan mendatang setelah Inggris memutuskan untuk bergabung dengan Amerika Serikat (AS) di kawasan panas itu. Militer Inggris dilaporkan akan mengirim Kapal Induk terbesar mereka HMS Queen Elizabeth ke Laut China Selatan.
Sebelumnya, AS lebih dulu berada di Laut China Selatan guna mengimbangi manuver China yang mengklaim teritori kawasan Laut China Selatan sebagai bagian dari kedaulatan wilayahnya, klaim yang ditolak AS dengan pengerahan dua Kapal Induk dengan sejumlah skuadron tempur, termasuk Kapal Selam berkekuatan nuklir dan Pembom strategis mereka.
Navyrecognition.com melansir pada Kamis (16/7/2020) disebutkan, kapal induk baru senilai 3 miliar poundsterling, Royal HMS Queen Elizabeth akan dikerahkan ke Laut Cina Selatan untuk mengambil bagian dalam latihan militer dengan Angkatan Laut AS dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Kehadiran militer Inggris di Kawasan itu merupakan dukungan gugus tempur dalam latihan tersebut.
HMS Queen Elizabeth akan berlayar tahun depan sesuai dengan rencana para Komandan militer dan tengah dipersiapkan untuk mengunjungi Timur Jauh selama pelayaran pertamanya ini. Kapal Induk ini akan melakukan latihan militer bersama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik AS-China.
Dan seperti biasanya, penempatan Kapal induk ini akan dikawal oleh armada kapal perang, termasuk dua kapal perusak Tipe 45 dan dua fregat. HMS Queen Elizabeth tercatat sebagai kapal perang terbesar AL Inggris saat ini yang dapat membawa 36 unit F-35B dan 14 helikopter angkut sedang atau sesuai dengan kebutuhan.
Belum diketahui apa respon China menanggapi bakal munculnya Kapal Induk nuklir terbesar Inggris lengkap dengan dua skuadron tempur dan armada pengawalnya, bergabung dengan kekuatan militer AS dan Jepang. Bala bantuan Inggris ini mampu menggenapkan kekuatan militer AS melawan hegemoni China di laut China Selatan. (*)
(Red-Hug/Lapan6online)