OPINI
“Penguasa juga harus memperhatikan terkait sandang, pangan, papan. Begitu juga lowongan pekerjaan, kesehatan, pendidikan harus diberikan jaminan yang baik bagi siapa pun yang tinggal dinegri itu,”
Oleh : Nurmaya Sari
TERHITUNG hingga November 2021, data jumlah warga miskin di Kota Medan bertambah 52.177 kepala keluarga (KK), dari 127.823 KK menjadi 180 ribu KK.
Dari jumlah itu, 100 ribu diantaranya belum menerima bantuan, baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, maupun Kartu Indonesia Pintar (KIP). Data ini diungkap Rinaldi Sitorus, Koordinator PKH Kota Medan mewakili Dinas Sosial Kota Medan, dalam Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan Perda Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan Kota Medan Tahun 2022-2024 yang dilaksanakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu di Jalan Bunga Mawar, Kelurahan PB Selayang II Medan Selayang, Minggu (MEDAN, SUMUTPOS.CO/17/4/2022).
Program bantuan sosial dari Kementerian Sosial belum dapat menyentuh semua warga miskin di Kota Medan, Sumatera Utara. Dinsos Medan mencatat ada 463.000 jiwa warga Medan yang masuk dalam kategori miskin belum menerima program bantuan Kemensos. “Masih ada 463.000 jiwa atau 129.613 KK (Kepala Keluarga ) yang belum terakomodir,” ujar Kepala Dinas Sosial Medan, Sutan Endar Lubis, Jum’at (KUMPARANNEWS/15/4/22).
Kemiskinan tidak pernah habis, kabarnya selalu terdengar, dan faktanya selalu tampak dengan mata. Warga miskin selalu bertambah setiap tahunnya terutama dikota medan. Jika dibayangkan lebih jauh, keseluruh penjuru negeri ini, dan diteliti dengan jeli pastilah banyak rakyat yang tidak terurus.
Kota medan sendiri memiliki luas 265,1 km² , hal ini tentu memiliki jumlah penduduk cukup banyak. Tetapi ditengah luasnya kota medan, banyak sesuatu yang berdampak buruk pada rakyat. Sebab bentuk bangunan yang tidak kondusif, sering terjadi kebanjiran, jalan yang tidak bagus, pembangunan yang melejit yang menyebabkan keburukan. Sehingga seharusnya hal ini menjadi pusat perhatian pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan hak rakyat.
Tetapi saat ini masih banyak rakyat yang tidak mendapatkan bantuan sosial. Dan sangat disayangkan, bantuan sosial yang diberikan pun tidak sesuai dan gagal mengatasi kemiskinan. Sumber daya alam melimpah, punya tambang dan minyak bumi pun rakyat tidak mendapatkan hasilnya sedikit pun, malah membeli dengan harga yang tinggi. Padahal jika dikelola mandiri negeri ini sungguh kaya dan mampu mencukupi kebutuhan rakyat.
Masalah kemiskinan bukan hal biasa yang dengan mudahnya diatasi. Apalagi solusi kemiskinan saat ini diatasi dengan sistem kapitalisme, pastilah rakyat hanya mendapat secuil dari keuntungan besar yang sesungguhnya. Kapitalisme yang menjadi sistem saat ini juga menyebabkan berbagai kerusakan dan virus yang berbahaya. Sebab pangkal aturan yang menjadi dasar kapitalis adalah para antek asing dan nafsu manusia.
Itulah mengapa penderitaan umat setiap tahunnya bertambah, rakyat miskin semakin membludak dan kemaksiatan merebak. Tetapi solusinya nihil malah melahirkan masalah baru yang mempersulit keadaan. Itulah sebabnya kenestapaan rakyat saat ini semakin memburuk, karena aturan allah dianggap sampah lalu dibuang begitu saja dan membuat aturan sendiri sesuai logika manusia.
Hanya ada 1 solusi haqiqi yang cocok untuk umat saat ini, yaitu kembali pada islam kaffah. Hanya dengan islamlah kemiskinan yang melonjak bisa teratasi. Sebab islam adalah agama yang sempurna yang aturannya berasal dari sang pencipta, yakni allah swt. Tentulah mendatangkan kebaikan yang luar biasa.
Ketika islam diterapkan, maka para penguasa negeri harus mengurus dan menjamin kebutuhan pokok rakyatnya sesuai tuntunan yang syar’i. Segala sumber daya alam, minyak bumi, dan lainnya harus dikelola mandiri tanpa campur tangan asing. Penguasa juga harus memperhatikan terkait sandang, pangan, papan. Begitu juga lowongan pekerjaan, kesehatan, pendidikan harus diberikan jaminan yang baik bagi siapa pun yang tinggal dinegri itu.
Bisa dilihat pada historis, pada masa pemerintahan umar bin khattab. Dimana beliau rela menelusuri warganya dan memastikan apakah ada yang kesusahan, hingga didapati 1 keluarga yang tidak makan, maka beliau bergegas mengambilkan gandum, memikul nya sendiri lalu memasakkan dan memberikan kepada pemilik rumah. Begitulah seharusnya tugas penguasa yang memiliki peran besar bagi rakyatnya.
Penerapan islam dan keindahan rahmat allah serta adanya sejarah islam yang indah. Bukan berarti terjadi begitu saja, tetapi karena diterapkannya sistem islam, yang bernama khilafah. Khilafah adalah satu-satunya negara warisan rasul yang telah terbukti mampu mengatasi berbagai problematika umat, salah satunya kemiskinan yang terjadi saat ini.
Dan dengan khilafah inilah kenestapaan serta kebobrokan yang telah terjadi, bisa diubah menjadi kegemilangan serta kesejahteraan yang haqiqi. Maka hanya kembali pada syariah dan khilafah kita bisa merenggut hak kita kembali.
Wallahu‘alam bissawab. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Mahasiswa