Ladakh, Lapan6online.com : Kisah perang barbarian muncul di tengah konflik antara pasukan India dan China di Perbatasan Ladakh-Lembah Galwan. Dalam bentrok mengerikan itu pasukan China disebut=sebut menggunakan batang besi yang dipenuhi dengan paku tajam.
Senjata pembunuh mengerikan itu ditemukan pasukan India dalam bentrokan yang terjadi pada Senin (15/6/2020) kemarin. Sedikitnya 20 tentara India tewas, sementara jumlah tewas tentara China disebut-sebut mencapai 40 orang, meski militer Beijing belum mengakui secara resmi.
Pertarungan yang terjadi di Lembah Galwan di Ladakh, wilayah yang masih disengketakan kedua negara, mengakibatkan sedikitnya 20 tentara India tewas.
Dilaporkan, tentara dari dua kubu bertikai dilaporkan bertarung dengan tongkat besi dan pentungan, tanpa senjata api. Pasca bentrokan, beredar kemudian sebuah foto senjata berupa batang besi penuh paku yang digunakan dalam bentrokan yang tersebar pada Kamis (18/6/2020).
Pertama kali foto itu diungtkap wartawan BBC yang memperoleh foto itu dari seorang perwira senior militer India di perbatasan sengketa. Sang Perwira yang tak disebutkan namanya mengatakan senjata itu digunakan oleh tentara China.
Kendati begitu tidak ada penjelasan resmi kedua negara atas temuan senjata barbar tersebut.
Diketahui senjata dilarang digunakan di kawasan sengketa itu dalam perjanjian yang dibuat pada tahun 1996. Saat itu, China dan India membuat perjanjian bilateral yang menyebutkan “tiada pihak yang boleh melepaskan tembakan, menggelar operasi peledakan, atau berburu menggunakan senjata atau peledak dalam radius dua kilometer di Garis Kendali Aktual (Line Actual of Control atau LAC)”.
Namun cara lain digunakan dengan senjata berupa batu hingga pentungan dalam bentrok berdarah pada Mei lalu. Kini, batang besi berpaku menjadi alat pembunuh dalam pertikaian terakhir kemarin yang pecah hanya berselang sepekan dari perjanjian damai kedua komandan militer di wilayah sengketa itu.
(*/RedHuge/Lapan6online)