“Acara ini untuk membantu meningkatkan omset penjualan para pelaku usaha mikro mitra BAZNAS Microfinance dengan memfasilitasi pengembangan usahanya di Pasar Rakyat ini. Juga sebagai sarana edukasi mitra dalam memanfaatkan momentum keramaian untuk meningkatkan omset dan peluang usaha,”
Jakarta, Lapan6online : Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Pasar Rakyat bagi para penerima manfaat Program BAZNAS Microfinance (BMFi) wilayah DKI Jakarta di Jl Layur, Pulogadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Minggu (22/12).
Acara ini diikuti oleh 30 peserta yang merupakan pelaku usaha mitra BAZNAS Microfinance. Hadir membuka acara, Kepala lembaga BAZNAS Microfinance, Noor Aziz.
Para peserta ini adalah penerima pembiayaan modal usaha pada 2019 dari beragam jenis usaha, seperti kuliner, aksesoris, jilbab, pakaian, sepatu, dan aneka produk lainnya.
Noor Aziz mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu komitmen BAZNAS dalam menumbuhkan kapasitas dan mengembangkan kemampuan pelaku usaha mikro.
“Acara ini untuk membantu meningkatkan omset penjualan para pelaku usaha mikro mitra BAZNAS Microfinance dengan memfasilitasi pengembangan usahanya di Pasar Rakyat ini. Juga sebagai sarana edukasi mitra dalam memanfaatkan momentum keramaian untuk meningkatkan omset dan peluang usaha,” kata dia.
Dalam kegiatan Pasar Rakyat ini, BAZNAS juga menyediakan layanan kesehatan dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB). Ada juga layanan pembayaran zakat yang memberikan informasi dan kemudahan program BAZNAS bagi masyarakat.
“Harapannya setelah diadakannya Pasar Rakyat, masyarakat DKI Jakarta lebih mengenal BAZNAS dan program BAZNAS Microfinance, omset mitra pelaku usaha mikro di DKI Jakarta dapat meningkat,” ujar Noor Aziz.
Menurut Aziz dengan jumlah pengunjung yang cukup besar, masing– masing mitra diharapkan bisa mendapatkan omset hingga Rp 750.000,- pada acara ini.
BAZNAS Microfinance adalah lembaga bantuan pembiayaan produktif kepada mustahik dengan prinsip non for profit dalam rangka pengembangan usaha.
Pelaku usaha kecil selama ini kurang mendapatkan akses modal karena sulit memenuhi persyaratan administratif dan teknis yang diminta oleh bank.