OPINI
“Minimnya pemahaman akan batasan pergaulan yang diatur dalam islam ini juga yang menjadi salah satu faktor balasnya interaksi antara laki-laki dan perempuan,”
Oleh : Nurul Fahira
KASUS perselingkuhan tentunya sudah tidak asing kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Kali ini, tersiar kabar bahwasanya seorang suami di Mojokerto menggerebek istrinya di rumah lelaki selingkuhannya di Perumahan Dahayu, Desa Sambiroto, Sooko, Mojokerto. Sang suami langsung menangis begitu melihat istrinya sedang telanjang di kamar bersama lelaki lain.
Suami tersebut adalah RF (35). Sementara istri yang digerebeknya berinisial RP (34). Sementara lelaki selingkuhan si istri adalah IM (40), pria beristri yang mempunyai 2 anak yang tinggal di Desa Sidomulyo, Bangsal, Mojokerto (DetikJatim, 03/07/2024).
Berdasarkan keterangan warga Perumahan Dahayu, IM dan RP sudah sering berduaan di dalam rumah tersebut. Menurutnya, warga sempat curiga rumah itu digunakan untuk transaksi narkoba. Rekan RF, Faisal Umar (39) menjelaskan penggerebekan terjadi pada Selasa (2/7/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Ia ikut menggerebek setelah dikabari RF. Bersama sekitar 5 orang, termasuk RF, ia mendatangi salah satu rumah di Perumahan Dahayu.
Yang mengejutkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di antara negara-negara dengan jumlah perselingkuhan tertinggi di Asia. Studi yang dilakukan JustDating menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di Asia dan menjadi negara dengan jumlah kasus perselingkuhan tertinggi yaitu 40%.
Hal ini menunjukkan bahwa, perselingkuhan di antara pasangan menjadi momok yang harus ditangani segera, bagaimana tidak? Beberapa perselingkuhan tentunya akan berujung hancurnya rumah tangga sebuah pasangan suami istri.
Setelah ditelisik, sang istri dan selingkuhannya merupakan sesama pegawai yang bertugas di ruangan yang sama. Ini membuat interaksi antara mereka pun tidak menjadi ada batasan. Dan juga, selingkuhan dari sang istri ini ternyata sudah mempunyai pasangan dan anak juga. Inilah yang membuat kasus ini semakin sulit untuk ditangani. Apalagi ternyata alasan dari perselingkuhan ini menurut sang istri dari pria berinisial RF ini mengaku bahwa ia tidak mendapat perhatian dari suaminya, namun hal ini tentunya tidak hanya sebatas itu.
Seperti yang kita tahu, bahwa di zaman sekarang, sistem pergaulan dan interaksi antara laki-laki dan perempuan itu dibebaskan, tidak ada halangan, yang berujung dengan bablas. Menerobos segala rambu-rambu yang sudah ditetapkan oleh Islam, apalagi termasuk di dunia pekerjaan.
Inilah mengapa sulitnya kita berada di sistem liberal seperti sekarang. Orang-orang sudah tidak peduli akan adanya batasan. Bahkan sampai berujung kepada masing-masing yang sudah mempunyai pendamping hidupnya pun, tidak terelakkan untuk saling berhubungan ke arah seksual.
Padahal islam memandang, bahwa pergaulan antara laki-laki dan perempuan, termasuk juga dengan interaksi di dalamnya itu sudah ada batasan dan aturannya. Laki-laki dan perempuan tidak boleh berdua-duaan tanpa alasan yang syar’i.
Mereka hanya diperbolehkan untuk berinteraksi hanya ketika berada dalam posisi untuk misalnya menempuh pendidikan, jual beli, urusan tolong menolong, dan masalah kesehatan. Selain itu, laki-laki dan perempuan juga diwajibkan untuk saling menjaga pandangannya, agar nantinya tidak berpengaruh kepada naluri seksualnya tumbuh. Karena Allah sangat paham tabiat manusia, sekali mereka tidak menundukkan pandangannya, maka ia masuk ke dalam jurang kemaksiatan sedikit demi sedikit.
Minimnya pemahaman akan batasan pergaulan yang diatur dalam islam ini juga yang menjadi salah satu faktor balasnya interaksi antara laki-laki dan perempuan. Seharusnya, pendidikan seperti inilah yang harus kita dapatkan sedari dini. Sebab tentu saja syaitan akan mengacaukan tiap-tiap rumah tangga yang kurang berlandaskan ketakwaan di dalamnya.
Hubungan suami istri juga tentunya diatur dalam islam, kalau ada masalah atau kesalahpahaman di dalam pernikahan, seharusnya dilakukan dulu yang namanya komunikasi. Sebab, komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dalam pernikahan. Apa-apa saja yang harus diintrospeksi antara kedua belah pihak juga didapatkan lewat adanya komunikasi. Dan balik lagi, sejak awal memulai pernikahan juga kita seharusnya sudah paham apa visi yang ingin diraih melalui pernikahan. Agar nantinya, masalah-masalah yang terjadi kedepannya, tidak berakhir dengan perselingkuhan karena tidak adanya komunikasi di awal. (**)
*Penulis Adalah Mahasiswi Psikologi Universitas Sumatera Utara