OPINI | POLITIK
“Krisis kehidupan disistem kapitalis sekuler hari ini, hanya bertumpuk dan tidak terselesaikan. Ketika ada masalahpun hanya sibuk mencari bagaimana cara menghilangkan masalah dengan cara pengalihan dan bukan perbaikan,”
Oleh : Nurmaya Sari
ANGGOTA Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Putu Supadma Rudana mengapresiasi Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia atas kontribusinya dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) pada November 2022 lalu.
“Selain pemerintah provinsi dan masyarakat Bali, kesuksesan event ini salah satunya dilihat dari pengelolaan penerbangan dengan sangat baik,” ujarnya dalam kunjungan spesifik Komisi VI DPR RI ke Kantor dan Tower Air traffic Management (ATM) Airnav di Bali, Kamis (KOMPAS.com/1/12/2022).
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Bali, Panudiana Kuhn turut sororti event internasional KTT G20 yang baru saja selesai digelar di Bali. Event yang digadang-gadang sukses ini memang kenyataannya hanya menggunakan 24 Hotel.
“Delegasi KTT G20 kan hanya pakai 24 Hotel saja, Hotel yang bintang 5 dan waralaba asing yang dipakai. Di Kuta masih sepi, toko-toko masih banyak yang tutup. Banyak toko masih tutup dijalanan Kuta dan tidak semua toko di legian sudah buka. Memang agak berat karena ini pandemi Covid-19 naik lagi di China 40 ribu setiap harinya,” katanya. (TRIBUN BALI.COM, DENPASAR/ 02/12/2022)
Beberapa waktu lalu pertemuan yang bersifat internasional digelar dalam rangka memperbaiki setiap krisis dalam berbagai bidangnya. Pertemuan ini dihadiri kurang lebih 19 dari berbagai negara luar, termasuk juga didalamnya Indonesia.
Pertemuan yang dibuat bertujuan untuk memperbaiki perekonomian, demi mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Oleh sebab itu pertemuan ini menuai bnyak hal yang positif didalamnya. Lalu benarkah ini untuk penguatan umat, atau malah semakin melemahkan umat?
Kedinamisan dalam kehidupan senantiasa bergulir, memberikan gambaran perubahan setiap ranah kehidupan. Kita teliti dari berbagai peristiwa dan krisis kehidupan yang dirasakan umat setelah pandemi, dan berbagai bentuk serta pengaruhnya, semakin membuat lemahnya keadaan serta kondisi berbagai persoalan dunia.
Dan penanganannya pun masih simpang siur tidak tentu arah dan tidak tertuntaskan sampai kepada akar masalah. Krisis kehidupan disistem kapitalis sekuler hari ini, hanya bertumpuk dan tidak terselesaikan. Ketika ada masalahpun hanya sibuk mencari bagaimana cara menghilangkan masalah dengan cara pengalihan dan bukan perbaikan. Alhasil masalah baru datang dan yang lama dibiarkan begitu saja, Sehingga memperburuk keadaan.
Kita lihat kembali, penguatan dari sisi manakah yang seharusnya menjadi solusi setiap permasalahan dan semakin menguatkan. Sedangkan pertemuan yang dibuat seperti G20 hanya untuk kepentingan para oligarki, dan kepentingan negara-negara berkembang yang berasal dari barat. Sedangkan indonesia hanya sebagai ladangnya untuk mencari kepentingan barat belaka. Dan rakyatnya dipaksa mencukupi kehidupan dengan kerja kerasnya sendiri tanpa ada pengurusan penguasa.
Potret kegagalan hari ini terletak pada sistem hidup yang berasal dari barat, kapitalisme sukses memberikan berpotensi buruk dan memberi kenyataan memperlemah keadaan dan kondisi umat nya, bukan dari satu negara bahkan mengglobal sampai kesetiap pelosok dunia. Sistem kapitalis liberal telah merusak dan melemahkan umat dari berbagai bidang, mulai dari pendidikan, sosial, politik, ekonomi, keluarga, bahkan sampai kesendi-sendi kecil kehidupan.
Hanya islam Kaffah yang mampu menyelesaikan setiap krisis kehidupan, hanya dengan menerapkan aturan islam dalam bernegaralah bisa kita rasakan kesejahteraan. Islam adalah cahaya bagi kehidupan, islam memiliki konsep hidup yang agung, yang mampu mengatur perjalanan hidup setiap zaman. Islam mengatur mulai dari bangun tidur sampai bangun negara.
Islam juga mengatur setiap urusan pribadi maupun masyarakat global. Sebab tumpuan dalam segala halnya bersandar pada syariah allah yang menyeluruh.
Mekanisme dalam negara islam, khilafah pun menjamin setiap kebutuhan umat dan menyelesaikan krisis secara tuntas. Strategi utama dari sistem islam adalah membangun kesejahteraan untuk rakyatnya. Sistemnya juga memiliki kesempurnaan regulasi ekonomi dalam menggerakkan semua sektor produktif tanpa adanya riba.
Tidak ada penimbunan barang dalam sistem islam apalagi pajak yang bersifat menyekik. Islam mampu mengelola setiap sumber daya alamnya dengan mandiri untuk kepentingan umun, menstabilkan pasukan uang dan harga barang. Islam benar-benar meneliti setiap tindakan, dan berbuat hanya demi menyejahterakan dan memakmurkan rakyatnya dengan aturan allah yang mulia.
Belum lagi dari sisi sitem pendidikan, kesehatan, sosial bahkan setiap setiap sudut kehidupan, pasti hanya islam dan sistem nya khilafah yang memiliki model kepemimpinan yang mampu menguatkan islam dan menjaga umatnya dari krisis buruknya sistem kapitalis liberalis saat ini. Wallahu‘alam bissawab. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Mahasiswa