“Pokok permasalahannya langsung tergambar di kalimat pertama paragraf pertama dan judulnya, sehingga orang yang sedang sibuk, hanya punya waktu beberapa menit saja untuk membaca berita,”
Depok | JABAR | Lapan6Online : Di hadapan sekitar puluhan peserta, Jurnalis Joko Prasetyo atau yang sering disapa Om Joy menjelaskan bahwa berita lugas (straight news/SN) adalah jenis berita paling populer yang disajikan media massa.
“SN adalah jenis berita paling populer di media massa,” ungkapnya dalam Pelatihan Jurnalistik: Pembuatan Reportase, pada Sabtu (2/9/2023) Gedung TK Lt. 2 Masjid Al Huda GIP, Depok.
Menurutnya, berita lugas paling populer digunakan media massa karena berita tersebut merekonstruksi kejadian maupun informasi langsung pada pokok permasalahan.
“Pokok permasalahannya langsung tergambar di kalimat pertama paragraf pertama dan judulnya, sehingga orang yang sedang sibuk, hanya punya waktu beberapa menit saja untuk membaca berita, pun bisa langsung menangkap pesan utamanya hanya dengan membaca judul dan paragraf pertama,” jelas Om Joy.
Standar Berita Lugas
Om Joy juga memaparkan, standarnya SN hanya mengandung satu pokok permasalahan, tidak boleh lebih. “Pokok permasalahan tersebut ditulis di kalimat pertama paragraf pertama. Kalimat pertama pada paragraf pertama tersebut disebut sebagai angle (sudut pandang penulisan). Angle harus mengandung unsur paling penting, paling baru dan paling menarik. Dari sudut pandang penulisan inilah paragraf pertama (teras) dibangun. Sedangkan intisari dari angle digunakan sebagai judul,” jelasnya.
Lebih rinci lagi Om Joy mengatakan, teras berisi semua atau setidaknya sebagian besar dari jawaban unsur 5W 1H, yakni siapa (who), sedang/masalah apa (what), kapan (when), di mana (where), mengapa (why) dan bagaimana ceritanya (how).
“Bila jawaban dari salah satu unsur 5W 1H belum tercantum dalam teras, maka segera cantumkan di body (batang tubuh). Selain itu, body juga berisi penjelasan lebih lanjut untuk mendukung penuh teras. Tapi yang jelas tidak boleh mengandung masalah pokok, karena masalah pokok hanya di angle saja,” terangnya.
Selain SN standar, Om Joy juga menjelaskan SN bersubjudul dan SN berkaki. (*Mustikawati)