Billy: Didukung Kepala Adat & Budaya, Film “Uti deng Keke” Akan Dibuat Webseries

0
312
Billy Rivaldo, Producer Ungu Produksi Indonesia yang tengah menggarap film "Uti deng Keke", (foto dokumen Lapan6online)

Jakarta, Lapan6online.com – Proses ‘open casting’ penggarapan film Layar lebar “Uti deng Keke” kembali dilaksanakan meski pandemi Covid-19 masih berdampak pada industri film nasional.

Billy Rivaldo, Producer Ungu Produksi Indonesia yang tengah menggarap film “Uti deng Keke”, telah mematangkan proses shooting dan sudah hampir mencapai tahap final.

Billy mengaku pada awalnya tidak punya rencana untuk segera memproses film “Uti deng Keke”. Namun dukungan kepala-kepala Adat dan Budaya serta pemerintahan daerah Gorontalo dan Minahasa, mempercepat proses produksi.

“Sejak saya mengajak tim produksi saya, 6 bulan observasi, menemui kepala-kepala adat dan budaya dua daerah ini (Gorontalo dan Minahasa sampai Manado), mereka (Kepala-kepala Adat) setuju sekali untuk mengangkat adat dan budaya kita,” terang Billy Rivaldo saat ditemui di Kantor Ungu Produksi Indonesia di Cibubur-Jakarta Timur, Selasa malam (29/12/2020).

Aisyah Permata Putri, (paling kiri), bersama Celsi berperan sebagai Keke (baju pink), Ratna Pandita (kedua dari kiri), Michika, Kayla Maharani dan Rama Purba (kaos putih). Kemudian ada Shela (berdiri kaos hitam) berperan sebagai anak suku batak. Kemudian Jovi Adnaz alias Cecep (kaos Biru) berperan sebagai Carlo. Fadil, Alfin dan Reza (berkaca mata) berperan sebagai mahasiswa. Selain mereka ada juga pemain-pemain besar layar lebar seperti Reiner Manoppo sebagai Umar dan Ferly Putra sebagai Danial dan Hafil Andrio sebagai Ruslan dan beberapa artis lainnya. (Foto: Dokumen Lapan6online)

“orang sering mempertanyakan, apa sih arti ‘torang semua bersaudara’, nah, dari simbolis itu kita mempunyai ide cerita bahwa ini waktunya kita bikin film tentang apa sih Torang Semua Bersaudara?. Jadi kita menyajikan film ini bukan dari imajinasi atau khayalan, tapi real tentang dimana dua daerah itu (Gorontalo-Minahasa) hidup rukun sampai hari ini,” tandas Billy.

Gorontalo dan Minahasa dengan perbedaan keyakinan beragama, antara kristen dan Islam dengan perbedaan budaya dan adat, namun menjadi contoh bagaimana keduanya dapat hidup rukun dan damai.

Billy mengungkapkan, kerukunan itu menjadi ilham bagaimana hidup berdampingan, gotong royong dan bersatu dengan keberagaman adat dan budaya, tidak saja untuk film layar lebar, namun film “Uti deng Keke” juga direncanakan untuk dibuat versi webseriesnya.

“Setelah film layar tayang, kita akan ada project kedepannya akan kita bikinkan webseriesnya juga,” terangnya.

3 aktor remaja yang berperan sebagai Mahasiswa, Fadil, Alfin dan Reza (berkaca mata). (foto dokumen Lapan6online)

Menurut Billy, webseries nantinya akan dibuat lebih menarik, lebih mendalam lagi dan lebih panjang dengan ide-ide yang mendalam, apa sih ‘Uti deng Keke,” tandas Billy.

Diketahui, “Uti” adalah panggilan sayang untuk lelaki di Gorontalo, sedangkan “Keke” adalah panggilan sayang untuk Wanita di Minahasa.

Rencananya, Jika tak ada halangan, Film layar lebar “Uti deng Keke” mulai tayang pada bulan Mei 2021 mendatang.

(RedHuge/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini