Bimtek DPM Politeknik Pelayaran Malahayati, Diduga Berbau Aroma Busuk Politik Taktis Salah Satu Partai

0
67

PERISTIWA

“Kepentingan kampanye yang dibungkus dengan tema bimtek untuk nelayan adalah sebagian besar tampak para pesertanya terdiri dari banyaknya pendamping Desa bahkan para kepala Desa pun ikut serta dalam kegiatan tersebut,”

Aceh Timur | Lapan6Online : Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) yang dilaksanakan oleh Politeknik Malahayati bertempat di MAN Insan Cendikia Kabupaten Aceh Timur, diduga dijadikan ajang Bisnis dan kampanye partai Politik, pada Jumat (02/02/2024).

Acara Diklat tersebut, dilaksanakan dari tanggal, 30 Januari s/d 02 Febuari 2024.

Dari pantauan awak media di lokasi kegiatan bimtek yang seharusnya khusus untuk nelayan namun diduga banyak peserta bukan dari nelayan alias nelayan Abal-Abal. ” Yang penting acara jalan, anggaran jalan, kampanye partai pun jalan”.

Acara yang semestinya diperuntukkan bagi pemberdayaan nelayan akan tetapi anggaran negara hanya sia – sia dibuang dan nelayanpun tak diberdayakan.

Ada dugaan acara tersebut, adalah acara Kampanye terselubung dan sistematis. Didapat fakta oleh sejumlah awak media dilapangan , tangkringan mobil Caleg PKB didepan aula acara yaitu di Sekolah MAN Insan Cendikia Aceh Timur yang menandakan ada keterkaitan partai tersebut dengan acara yang digelar bahkan ada beberapa Caleg dari Partai PKB menjadi salah satu panitia penerima pendaftaran peserta Bimtek.

Sekretaris Panglima Laot,Ramudhan

Apalagi hanya menghitung hari, masyarakat akan melaksanakan pesta demokrasi baik pilpres, maupun pileg pada tanggal 14 Febuari 2024.

Yang lebih meyakinkan lagi bahwa kegiatan kepentingan kampanye yang dibungkus dengan tema bimtek untuk nelayan adalah sebagian besar tampak para pesertanya terdiri dari banyaknya pendamping Desa bahkan para kepala Desa pun ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Ditambah lagi masyarakat yang jauh dan bukan nelayan sangat tidak ada hubungannya dengan profesi nelayan berbondong bondong diundang dan datang sebagai peserta.

Mirisnya lagi , Panglima Laot sebagai lembaga nelayan seharusnya tahu kegiatan tersebut namun sebaliknya panitia diduga hanya membajak nama nelayan sebagai program kegiatan bimtek yang pesertanya bukan nelayan alias “Abal Abal”.

Sementara berita ini diturunkan , pihak penyelenggara atau panitia tak bersedia menjelaskan terkait kegiatan tersebut. (*Red)