“Media massa memegang peranan 63 persen dalam ikut menanggulangi pandemi covid 19 di tanah air. Kontribusi peran yang begitu besar, bisa mengakibatkan turbulensi atau guncangan keadaan jika tidak dilakukan dengan baik,”
Tangerang | Banten | Lapan6Online : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gandeng Forum Wartawan Jakarta (FWJ) sinergi gelar bimbingan teknis (Bintek) kejurnalisan di hotel Novotel, Tangerang, Banten pada Selasa (06/10/2020).
Giat yang di ikuti oleh 28 peserta dari anggota FWJ dan beberapa peserta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang kota didampingi oleh Kabid Humas BNPB Rita S, serta dari beberapa pengurus FWJ.
Rita S Kabid Humas BNPB dalam sambutannya mengatakan, “Kita Berbagi Kita Mengedukasi Covid 19” adalah tema yang diusung oleh panitia, Kami berharap dengan sinergi kebersamaan dengan rekan-rekan wartawan, dapat memberikan informasi dan pendidikan yang tepat/benar kepada masyarakat dimasa pandemi ini,” terangnya.
Esa Tjatur selaku ketua bidang Organisasi dari FWJ dalam sambutannya mengatakan “Saya mewakili ketua FWJ Mustofa Hadi Karya (Opan) berterima kasih kepada pihak BNPB yang sudah percaya kepada kami (FWJ) untuk melakukan Bintek Kejurnalisan ini dan harapan saya agar rekan-rekan wartawan yang mengikuti pelatihan ini bisa menulis berita yang mendidik dan bukan sebagai pembawa berita HOAX, “ujarnya.
Bintek diisi oleh beberapa materi kajian, narasumber yang mengisi diantaranya yakni, Egi Massadiah dari (BNPB bid. Media/publikasi), Egi memaparkan materi bagaimana “Wartawan Melawan Hoaks dan Pembela Kebenaran”.
Egi Massadiah sebagai pembicara pertama mengatakan “Menurut data Tim Pakar Satgas Covid 19 yang diketuai Prof Wiku Adisasmito, peran aktif (dan positif) media massa memegang peranan 63 persen dalam ikut menanggulangi pandemi covid 19 di tanah air. Kontribusi peran yang begitu besar, bisa mengakibatkan turbulensi atau guncangan keadaan jika tidak dilakukan dengan baik,”Ujar Egi.
3 cara media melawan hoax dan menjadi pembela kebenaran yakni ; menanamkan rasa berdosa jika salah menulis, merasa butuh eksplorasi data/fakta dan mengakses ketersediaan data.
Dilanjut oleh Pembicara kedua dari wartawan senior Kompas, Ahmad Arif, yang memberi materi bertajuk “Jurnalisme Kebencanaan”. yang dilaksanakan melalui aplikasi zoom.
Ahmad Arif dalam pengantarnya mengatakan ” Dimasa pandemi ini, sebaiknya media tetap memegang prinsip pemberitaan sesuai dengan kaidah yang diatur dalam kode etik jurnalistik dan mengikuti pesan yang ditulis oleh Bill Kovack & Tom Rosenstiel dalam bukunya ” Elemen Journalism”. Disamping itu peran media dimasa pandemi adalah adalah membangun komunikasi, memberi informasi, mengedukasi, memberi inspirasi, watcdog, dan menghibur,” Ujar wartawan yang kredibel pada berita bencana.
Menurut Ahmad Arif, ada tiga peran media, yakni, sebelum bencana, saat bencana dan sesudah bencana. Pedoman untuk media sebelum bencana yakni, kenali kerentetan bahaya resiko, informasi publik, peringatan dini, informasi kesiapsiagaan. Disamping itu media harus bisa membangun literasi kebencanaan dan rentetan, mengingatkan resiko bencana dari multiperspektif; geologi, antropologi, erkeologi, sosiologi, sejarah dll.
Mendorong kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana berikutnya, melakukan edukasi ke masyarakat.
Kepala Pelaksana BNPB kota Tangerang, Deni Koswara, S. Sos, MSi selaku pembicara ketiga mengatakan ” Dimasa PSBB ini kami menerapkan sangsi kepada masyarakat yang lalai berkeliaran tidak menggunakan masker dengan memberi denda. Hal ini kami lakukan untuk memberi efek jera kepada masyarakat Kota Tangerang. Kalau hanya sekedar himbauan kadang kala masyarakat kurang memperhatikan. Makanya kami terapkan denda,” ujar mantan Camat di empat wilayah Tangerang ini.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr. Achmad Yurianto membawakan materi “Strategi Pemerintah dalam Penanganan Cobid 19”.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr. Achmad Yurianto yang dalam pemaparannya menampilkan sejumlah data perkembangan covid sejak diberlakukannya keputusan Kemenkes dalam hal Pencegahan dan pengendalian covid 19 di Indonesia dengan diterbitkannya KMK 413/2020 yang pada pelaksanaanya perlu kolaborasi dan koordinasi lintas sektoral.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat perlu dibangun dalam mencegah penyebaran covid 19. Disamping itu, media memiliki peran dalam komunikasi pada masyarakat sehingga penting bagi wartawan untuk menyajikan berita yang tidak mengandung Hoax, ujar mantan Juru bicara Gugus tugas Covid 19 BNPB ini.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, S.Si, MSi, membawakan materi bertajuk “Managemen Kebencanaan Pada Masa Pandemi Covid 19”. Dalam paparannya menampilkan potensi bencana bukan hanya covid saja, namun sejumlah bencana seperti tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi, gempa tektonik yang menyebabkan Tsunami juga harus kita antisipasi. Utamanya penanganan korban bencana. Namun, kita juga musti memberikan informasi dan edukasi melalui pemberitaan media pra bencana, saat bencana dan sesudah bencana. Raditya adalah narasumber penutup di sessions acara yang berakhir pada pukul 17.30 wib.
Hingga akhir acara, semua dilaksanakan sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19. (TWS)