“Benar mas, sejak virus corona itu merebak, kawasan wisata dan bisnis Bandungan ini lesu bahkan boleh dibilang mengalami kelumpuhan. Pasalnya, pendapatan yang diperolehnya anjlok drastis dan maksimal hanya dapat mengantongi separonya atau 50% dari biasanya. Jika ini berlangsung lama, kita tidak tahu akibatnya,”
Ungaran | Jawa Tengah | Lapan6Online : Sejak sepekan ini, bisnis di kawasan wisata Bandungan, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, mengalami “kelumpuhan”. Hal ini karena merebaknya virus Corona yang berimbas pada usaha hiburan karaoke, hotel, resto, maupun tempat wisata yang mengalami penurunan omzet hingga 50%.
Demikian ditandaskan Pristiyono Hartanto, Ketua Asosiasi Karaoke Bandungan (Akrab) kepada koranpagionline.com (Group Media Jaringan), pada Sabtu (21/03/2020).
“Benar mas, sejak virus corona itu merebak, kawasan wisata dan bisnis Bandungan ini lesu bahkan boleh dibilang mengalami kelumpuhan. Pasalnya, pendapatan yang diperolehnya anjlok drastis dan maksimal hanya dapat mengantongi separonya atau 50% dari biasanya. Jika ini berlangsung lama, kita tidak tahu akibatnya,” katanya.
Ditambahkan, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah nyata dengan membagikan masker dan wajib dipakai selama kerja. Selain itu, terus memberikan sosialisasi akan virus corona dan pencegahannya. Bahkan, di tempat-tempat karaoke telah disediakan hand sanitizer ataupun menyarankan kepada para pengunjung karaoke agar tidak lupa mencuci tangan menggunakan sabun. Ini dilakukan untuk pencegahan virus corona masuk.
Terkait dengan surat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang itu, intinya tidak wajib untuk menutup usaha karaoke. Surat itu sifatnya hanya himbauan, maka karaoke di Bandungan masih tetap beroperasi dan membuka usahanya. Namun, tetap saja virus corona itu sangat pengaruh terhadap minat pengunjung maupun pendapatannya. Bukan hanya tempat karaoke yang mengalami kelesuan atau kelumpuhan, namun hotel, resto/rumah akan maupun tempat wisata rata-rata jumlah pengunjung menurun drastis hingga 50%.
“Sejak sepekan ini, kami banyak nganggurnya, karean jumlah tamu atau pengunjung di tempat karaoke ini menurun. Ini sejak virus corona itu merebak.
Jika sebelum muncul virus corona itu, kami setiap malam dapat membawa pulang Rp 200.000 – Rp 300.000, namun sejak sepekan ini paling banyak mendapat Rp 150.000. Ini pun harus kerja keras. Padahal, kami disini kost dan di rumah menanggung beban anak dan keluarga, ini bisa dibayangkan jika terus begini mau makan apa kami,” terang Winni (26) dan Santi (28), keduanya kesehariannya sebagai pemandu karaoke (PK) di kawasan karaoke Bandungan kepada kopionline Sabtu (21/03/2020) malam.
Begitu juga, diakui oleh beberapa karyawan hotel di kawasan Bandungan, bahwa sejak virus corona muncul dan mulai merebak, jumlah pengunjung atau tamu yang menginap di hotel mengalami penurunan. Jika biasanya mulai hari Jumat itu sudah banyak yang memesan atau ‘boking’ namun sejak virus itu merebak tetap ada yang memesan namun hanya beberapa saja.
“Jumlah tamu atau pengunjung yang menginap di hotel ini, sejak semingguan ini mengalami penurunan. Jika biasanya mulai Jumat sore itu sudah berdatangan untuk memesan kamar untuk menginap, namun sekarang ini Sabtu (21/03/2020) hanya beberapa orang atau keluarga saja yang akan menginap. Sampai sekarang tidak sampai sepertiga jumlah kamar yang isi. Yang jelas, penyebaran virus corona ini sangat berpengaruh terhadap hunian kamar hotel,” terang salah seorang karyawan salah satu hotel di Bandungan yang minta namanya tidak disebutkan, pada Sabtu (21/03/2020) malam. Heru Santoso/Mas Te