PERISTIWA
“BRI peduli akan kembali melaksanakan program cegah stunting itu penting 2025 di 7 regional office, yaitu; Denpasar, Makassar, Banjarmasin dan Malang dengan total anggaran mencapai Rp1,75 Millar”
Majene | SULBAR | Lapan6Online : Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurang nya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari istandar usianya.

Masalah gizi pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih tergolong tinggi di indonesia baik yang bersifat akut maupun kronis.
Bupati Majene H.A.Acmad Syukri melalui asisten Pemkab Majene, Mustakim pada Jum’at 7 Februari 2025 menyebut, pada 2024, pelaksanaan program cegah stunting itu penting adalah pemberian makanan bergizi dan antropometri kit atau alat kesehatan pendukung yang disebarkan pada 5 regional office BRI.

“Data menunjukkan bahwa setelah program di 2024 menunjukkan penurunan dan perubahan dengan angka 359 dari total 2,418 anak yang di intervinsi secara langsung melalu program cegah stunting. Itu penting dengan tingkat persentasi 10X penurunan angka stunting dari total penerima manfaat,”urainya.
Berdasarkan data yang di rilis,terang dia lagi, presensi stunting di Indonesia turun menjadi 21,5 persen 2023 dari 30,8 persen pada tahun 2018 penurunan ini mencapai 9,3 persen dalam lima tahun, atau rata rata 1,8 persen pertahunnya.

“Sehubungan dengan data berikut di atas, dalam memperingati hari gizi Nasional 2025 BRI melalui BRI peduli akan kembali melaksanakan program cegah stunting itu penting 2025 di 7 regional office, yaitu; Denpasar, Makassar, Banjarmasin dan Malang dengan total anggaran mencapai Rp1,75 Millar”,ungkapnya.
Sementara, Makassar ada 2 wilayah yaitu Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dengan total Rp 420 juta dan alokasi untuk Sulawesi Barat dilaksanakan di kabupaten Majene yang mana pelaksanaan ini merupakan kali kedua . pelaksanaan pertama hanya satu puskesmas yaitu di Puskesmas Totoli.

“Namun untuk program kedua ini diberikan untuk empat puskesmas yaitu : (Banggae, Totoli, Pamboang, Sendana), Dengan total anggaran Rp 280 juta penerima manfaat,”akunnya.
Lebih jauh, kata dia, dalam program cegah stunting itu penting dalam rangka Hari GIZI Nasional 2025 pada kapus puskesmas.sedangkan program yang diberikan berupa antropometri kit atau alat kesehatan lainnya pendukung pencegahan stunting untuk puskesmas.- pemberian makanan tambahan untuk puskesmas atau posyandu selama 3 bulan berturut-turut.

“Bantuan berupa antropometri kit dan makanan bergizi di berikan kepada nmor empat puskesmas Majene Dangan total anggaran senilai Rp.280 juta atau Rp.70 juta per puskesmas Dangan rincian,alat antropometri senilai Rp.10 juta, makanan bergizi senilai Rp.60 juta atau Rp.20 juta perbulan di berikan selama 3 bulan berturut-turut,” bebernya.
Dia berharap semogah program cegah stunting dapat menurunkan angka stunting khususnya di wilayah kabupaten Majene.
Turut hadir Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Majene Dr.Rakhmat Malik kepala puskesmas Banggae 1,Dr.Hj.Surijati Jaddu, Kepala Puskesmas Totoli, A.Nurriza Rachma, SKM,M,Kes , Kepala Puskesmas Pamboang : Muh.Taslim Mannan, S.Kep.Ns atau yang mewakili dan Kepala Puskesmas Sendana 1 Erwin,S.Kep Nerd atau yang mewakili. (*Hasri Gandeng)