Calon Guru Penggerak, Kolaborasi Menjadi Kunci Utama

0
138
Imam Mubarok dan tim di stan Kelompok Pringgodani. (Foto Heru Santoso).

EDUKASI | PERISTIWA | NUSANTARA

“Harusnya, semua guru dapat diikutkan dalam Program Calon Guru Penggerak (CGP) ini, sehingga semakin banyak orang yang tahu. Bahkan, semuanya dapat tergerakkan,”

Lapan6OnlineJATENG | Ungaran : Kebijakan besar dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi salah satunya adalah ‘Kurikulum Merdeka’ dan kegiatan turunan yang di dalamnya adalah kebijakan Guru Penggerak.

Harapannya dari panen hasil belajar ini, para Calon Guru Penggerak (CGP,red) dapat lolos menjadi Guru Penggerak (GP). Demikian disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan & Kebudayaan Sunarto disela meninjau pameran hasil karya CGP.

Seniwati dan tim di stan The Cendol Fams. (Foto Heru Santoso)

“Harapan kami, para Calon Guru Penggerak (CGP) sebanyak 96 orang ini, dapat lolos menjadi Guru Penggerak (GP). Panen hasil belajar dengan memamerkan hasil karya ini menjadi salah satu syarat wajib dari para CGP dari berbagai jenjang,” ujar Sunarto.

Berbagai tanggapan dan komentar yang berhasil dihimpun Koranpagionline.com (Media Group Jaringan Lapan6online.com,red) dari sebagian peserta/kelompok dalam Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar” Program Guru Penggerak – Angkatan 5 Prov Jateng, intinya sangat mendukung digelarnya lokakarya ini. Bahkan, semua peserta sangat berharap dapat lolos menjadi Guru Penggerak.

Anita Cahyanti (Guru TK ‘Santa Anna’ Bergas) menyatakan, bahwa persiapan untuk mengikuti Lokakarya 7 ini dilakukannya secara totalitas dan berkolaborasi dengan guru lain dalam satu kelompok. Satu kelompok ada 6 guru dan berbeda jenjang. Baik mulai Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK ada dalam satu kelompok ini.

“Masing-masing guru menunjukkan konsepnya seperti apa dan yang ditampilkan dalam ‘panen hasil belajar’ ini merupakan program unggulan. Harapan saya, jika lolos menjadi Guru Penggerak dapat memberikan pembelajaran yang terpusat pada anak dan melibatkan anak serta mendukung ide-ide yang keluar dari anak-anak. Kepada calon guru penggerak selanjutnya, untuk lebih semangat karena ilmu yang didapatkannya banyak sekali. Dan sekali lagi, kolaborasi dengan rekan yang lain itu adalah kunci utama, sehingga dapat menampilkan hasil belajar atau hasil karya ini,” kata Anita Cahyanti dari Kelompok ‘GORARA’.

Kelompok ‘GORARA” ini diambilkan dari nama depan peserta/guru yaitu Grezchea Unik Widyawati (SD Mardi Rahayu 01), Ois Dian T (SDN Jetis 01), Rachmad Saatul Hidayat (SMAN 1 Ambarawa), Ahmila Novita (SMPN 1 Bandungan), Riswanti Fauziah (SMPN 1 Ambarawa), dan Anita Cahyanti (TK Santa Anna). Sebagai Fasilitaror adalah Pangestu dan Pengajar Prakteknya Synthyce Riyani (SD Kristen Lentera Ambarawa).

Sementara itu, Seniwati (Guru SD Virgo Maria 2 Bawen) mengungkapkan, bahwa sebagai Calon Guru Penggerak itu harus dapat menggerakkan model pembelajaran pada anak atau murid. Dan, mengutamakan kebutuhan murid serta tidak hanya sekedar memberikan nilai pada raport. Selain itu, bagaimana dapat mengembangkan murid itu sesuai dengan bakatnya.

Anita Cahyanti di stan GORARA. (Foto Heru Santoso).

“Harusnya, semua guru dapat diikutkan dalam Program Calon Guru Penggerak (CGP) ini, sehingga semakin banyak orang yang tahu. Bahkan, semuanya dapat tergerakkan,” kata Seniwati, dari Kelompok ‘The Cendol Fams’.

Kelompok ‘The Cendol Fams’ (Cerdas, Enerjik, Nasionalis, Disiplin, Optimis) ini sebagai Pengajar Praktek (PP) adalah Siti Farhatus Z dan CGP masing-masing Sarwo Endah Sari, Eko Puspita Dewi, Moh Sahidin, dan Seniwati.

Sementara itu, Imam Mubarok (Guru SMK Negeri 1 Bawen) mengatakan, bahwa persiapan menuju Panen Hasil Belajar ini selama 6 bulan yang diakhiri dengan Lokakarya 7 dengan menggelar hasil belajar yang dipamerkan sekarang ini.

Pameran hasil belajar ini merupakan kegiatan puncak yang dilakukan Calon Guru Penggerak (CGP). Harapannya, ke depan dapat menggerakkan sekolah asalnya untuk membawa pada perubahan dan kegiatan positif serta menuju Indonesia yang lebih maju.

“Khususnya untuk anak didik, harus mempunyai karakter yang lebih baik seperti dalam program Menteri Pendidikan. Yaitu, bahwa anak-anak harus dibekali dengan pengetahuan sesuai dengan jamannya. Maka, sebagai Guru Penggerak (GP) nantinya harus bisa membersamai dan mendampingi anak-anaknya sesuai pada jamannya,” tandas Imam Mubarok dari Kelompok Pringgodani. (*Kop/Heru Santoso/MasTe/Lpn6)