“Korban datang ke Pantai Nipah-nipah. Pelaku tak datang sendirian melainkan bersama dengan teman-temannya yang belum diketahui secara pasti berapa jumlahnya,”
Penajam Paser Utara/Kalimantan Timur, Lapan6Online : Sekelompok orang mendatangi pelabuhan penyeberangan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) untuk melakuksn unjuk rasa terkait penganiayaan yang membuat anggotanya menjadi korban.
Massa mengamuk dengan membakar loket tiket di pelabuhan penyebetangan membuat Panajam mencekam.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Ade Yaya Suryana kepafa wartawan mengatakan sekitar pukul 13.00 Wita ada sekitar 100 orang datang ke pelabuhan Penajam, pada Rabu (16/10/2019) dan sekitar pukul 14.20 Wita massa merusak pos loket tiket kapal klotok dan menghentikan transportasi penyeberangan.
Menurut Kombes Ade Yaya, sempat dilakukan dialog antara polisi dan perwakilan massa tetapi tidak ada kata sepakat dari dialog yang digelar di kantor Penajam Paser Utara.
“Sekitar pukul 15.30 Wita kelompok massa terus bertambah dan melakukan aksi pembakaran terhadap pos loket tiket pelabuhan kapal klotok,” sebut Ade Yaya. Kapolda sendiri lsngsung turun ke lokasi, sekitar pukul 17.15 Wita Polisi berhasil mengendalikan situasi. “Saat ini situasi sudah terkendali,” ujarnya.
Polisi mengimbau masyarakat tidak menyebarluaskan video yang bisa memperkeruh suasana. Warga diminta mempercayakan proses hukum kepada polisi.
Kronologis kejadian yang sempat diperoleh koranpagionline..com diduga jadi latar belakang ricuh di Penajam Paser Utatara.
Pada hari Rabu, 9 Oktober 2019 sore Ch (19) dan Rn (18) usai bermain bola di lapangan futsal di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara. Keduanya lantas pulang dengan mengendarai motor, saat berkendara, korban meng-geber gas sepeda motor yang menimbulkan suara bising.
Rupanya hal ini mengganggu, pelaku lantas mendatangi korban dengan emosi, pelaku mengajak korban untuk bertemu di Pantai Nipah-nipah.
Pada Rabu Malam, 9 Oktober 2019 seperti yang diminta pelaku, korban datang ke Pantai Nipah-nipah. Pelaku tak datang sendirian melainkan bersama dengan teman-temannya yang belum diketahui secara pasti berapa jumlahnya.
Sekitar pukul 23.00 Wita terjadi perkelahian dan pelaku menikam korban dengan menggunakan senjata tajam, pelaku lantas melarikan diri ke Balikpapan. Setelah diketahui kejafian tersebut oleh pihak kepolisian langsung melakukan pengejaran oleh personel Satreskrim Polres Balikpapan.
Kedua korban yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama, nsmun nyawa Ch (19) tidak tertolong akibat satu luka tusuk di bagian perut, sedangkan nyawa Rn (18) mberhadil di selamatkan walau mengalami luka di pinggang kiri.
Pads Kamis, 10 Oktober 2019 pihak kepolisian berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam kasus penikaman ini, dari ke tiga pelaku, 1 orang dijadikan tersangka yang diketahui berinisial Ri.
“Hanya satu pelaku penikamannya, yang lain kita kenakan pasal pembawaan senjata tajam,” ujar Kasat Reskrim AKP Dian Puspitosari.
“Ri kita amankan karena mengakui telah melakukan penikaman kepada korban Ch dan Rn,” ujar Dian.
Hari Rabu Siang, 16 Oktober 2019 ratusan massa berkumpul di Pelabuhan Penajam Paser Utara (PPU) dengan membawa senjata tajam diduga berkaitan dengan peristiwa penikaman di Pantai Nipah-nipah.
Massa melakukan aksi pembakaran di Pelabuhan tepatnya di pos loket tiket kapal klotok Panajam Paser Utara.
“Mengetahui ada pengrusakan, pihak kepolisian melakukan mediasi dengan massa, namun tidak ada kata sepakat,” ujar Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yaya Suryana.
Sekitar pukul 15.30 Wita banyaknya madda yang datang membuat situasi kian memanas. Kapolda turun langsung ke TKP, “Saat ini sudah terkendali,” ujarnya,” tegas Kabid Humas Polda. Ahmad Gajali/Jefryansyah