Teheran, Lapan6online.com : Iran merupakan negara dengan angka penderita virus corona cukup tinggi di luar China, Korea Selatan dan Jepang. Wabah di negara itu kini memicu aksi kekerasan yang dilakukan warga Iran terhadap klinik atau rumah sakit yang menolak penderita.
Wabah virus corona atau COVID-19 di Iran benar-benar telah membuat negara itu kacau. Demikian berita yang menyebut kekacauan di negara syiah Iran.
Yang terbaru, sebuah sarana kesehatan di Kota Bandar Abbas dibakar massa karena tak terima pasien corona dari kota lain dirawat di tempat itu.
Seperti dikabarkan Iranintl, massa datang dan mengamuk di area klinik bernama Towhid itu. Tak hanya itu mereka juga nekat membakar bangunan klinik.
Klinik yang barada di selatan Iran itu dibakar karena terjadi kepanikan virus mematikan bakal menyerang wilayah mereka, jika pasien corona dirawat di klinik itu.
Menurut massa di klinik itu ada pasien corona asal kota lain yang sedang menjalani perawatan. Pasien itu berasal dari Kota Suci Qom.
“Beberapa jam sebelum dan sesudah berita tentang perawatan beberapa pasien dengan Di klinik Tohid di Bandar Abbas, sejumlah pengunjuk rasa menyerbu klinik dan membakar sebagiannya,” tulis Iranintl dikutip VIVA.co.id, Minggu 1 Maret 2020.
Aksi massa di Kota Banda Abbas bisa diredam setelah petugas keamanan diturunkan ke lokasi. Meski begitu belum diketahui apakah ada korban jiwa akibat pembakaran klinik itu.
Berdasarkan informasi, di Klinik Towhid ada sebanyak 10 pasien corona asal Kota Suci Qom yang menjalani karantina.
Kepanikan warga di Kota Bandar Abbas sebenarnya tak berdasar meskipun diketahui kota tempat pasien itu berasal saat ini menjadi kota kedua di dunia yang tercatat sebagai kota dengan tingkat kematian akibat corona tertinggi setelah China. (*)
(*Viva/RedHuge/Lapan6online.com)