“Tak heran, bila ibu dari dua anak ini banyak mendapat berbagai penghargaan, diantaranya penghargaan perencanaan terbaik tingkat Sulsel kategori inovasi bidang perencanaan, opini WTP oleh BPK bidang keuangan,”
Luwu Utara | SulSel | Lapan6Online : Sosok Hajah Indah Putri Indriani bukan hanya namanya saja yang indah. Selain indah wajahnya, juga kepribadiannya, indah kinerjanya, dan indah prestasinya. Dia adalah perempuan pertama yang berhasil menjadi kepala daerah di wilayah Sulawesi Selatan sebagai Bupati Luwu Utara periode 2016 – 2021.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini Indah Putri makin getol blusukan ke semua wilayahnya hingga ke wilayah yang terpencil sekali pun. Ia kirimkan Bansos secara merata, bahkan dengan sepeda motor trailnya ia taklukan medan yang terjal dan berkubang.
Medan yang terjal dan berbukit tak membuat Indah Putri Indriani, untuk membagikan bantuan sosial (bansos) bagi warganya yang terdampak virus Corona.
Dengan menaiki sepeda motor jenis trail, Indah berhasil menembus jalanan bebatuan dan berbukit, sambil membawa puluhan bansos yang disimpan di motornya.
Saat panen raya, ia pun datangi petani, lalu ia borong hasil panennya, kemudian ia bagikan kepada warganya secara gratis. Ia pun tak peduli ketika harus dipecat oleh Partai Gerindra. Ia justru makin giat kerja kerja dan kerja. Ia makin dekat dengan rakyatnya. Ia pun menggratiskan tagihan PDAM khusus bagi para pelanggan katagori pra sejahtera.
Hajah Indah Putri Indriani yang sempat viral saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Jemaat Ebenhaezer Masamba, yang terletak di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Sang Bupati kelahiran 7 Februari 1977 dikenal sangat toleran dan dicintai warganya ini pun ikut menyumbang 100 sak semen secara pribadi, dan menyarankan agar panitia pembangunan mengajukan proposal ke pihak pemerintah daerah Luwu Utara. Bukan hanya itu.
Bupati yang saat kuliah cukup populer karena kecerdasan dan kecantikannya ini ternyata juga dermawan. Sebelumnya ia pernah menghibahkan tanah pribadinya untuk kepentingan umat Hindu.
Bupati perempuan pertama di Luwu Utara ini pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia dan beberapa perguruan tinggi ternama dikenal memiliki etos kerja yang ciamik.
Tak heran, bila ibu dari dua anak ini banyak mendapat berbagai penghargaan, diantaranya penghargaan perencanaan terbaik tingkat Sulsel kategori inovasi bidang perencanaan, opini WTP oleh BPK bidang keuangan.
Lalu Percepatan pelayanan akte kelahiran gratis bidang kependudukan, kabupaten layak anak tahun 2017 dan 2018 bidang PP dan PA. Juara satu pengelola sistem informasi kesehatan teladan se-Sulsel bidang kesehatan, BKD Award sebagai pengelola kepegawaian terbaik Sulsel tahun 2018 dan puluhan penghargaan lainnya yang mentereng.
Semoga Pemerintah Daerah lainnya yang sejatinya memiliki otoritas terhadap persoalan ini dapat mencontoh apa yang dilakukan oleh Bupati cantik yang cinta lingkungan ini. Ia bukan hanya Indah namanya saja, tapi otak dan hatinya pun Indah, tanpa perlu pakai konferensi pers dan gonta ganti istilah. Otn/kop/Mas Te.